Puisi Kemerdekaan – Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengulas tentang puisi-puisi kemerdekaan dalam berbagai sudut pandang. Tentu saja lengkap dengan informasi singkat terkait arti kemerdekaan dan pentingnya kemerdekaan tersebut di Indonesia.
Sebagaimana kita tahu, kemerdekaan adalah tema penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa kemerdekaan, sebuah negeri tidak bisa bebas menggunakan hak-haknya sebagai warga negara.
Maka menjadi penting sekali tema kemerdekaan ini juga bisa dituliskan dalam medium Puisi. Karya sastra, dalam hal ini puisi, memiliki peranan penting untuk menghadirkan pesan dan semangat dalam memaknai kemerdekaan.
Termasuk juga didalamnya menghadirkan puisinya dalam berbagai sudut pandang. Sudut pandang yang dimaksud adalah tentang bagaimana orang-orang dengan peran tertentu menggambarkan tentang kemerdekaan sesuai isi pikiran dan hatinya.
Hal ini sedikit banyak akan memberikan khazanah pemikiran dan pengetahuan tentang makna puisi yang dikandungnya. Lebih lanjut, mari ikuti artikel berikut ini dari awal sampai akhir.
Tentang apa itu kemerdekaan, kemerdekaan di Indonesia, dan Puisi-puisi kemerdekaan dalam berbagai sudut pandang.
Arti Kemerdekaan
Kemerdekaan secara singkat didefinisikan dalam dua poin di bawah ini:
- (kata benda) di saat suatu negarameraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya.
- (kata benda) di saat seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain lagi.
Lebih lanjut, kemerdekaan juga disinggung secara cukuo detail dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Bunyinya adalah sebagai berikut:
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Dalam hal ini bisa kita garis bawahi bahwa kemerdekaan boleh dibilang adalah kebebasan untuk menjalankan hak dan melakukan kewajiban untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Kemerdekaan juga berarti kebebasan dari penindasan dan penjajahan orang lain dalam usaha mengembangkan potensi, kemampuan, dan lain sebagainya.
Kemerdekaan Di Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Kata-kata dan deklarasi proklamasi tersebut harus menyeimbangkan kepentingan kepentingan internal Indonesia dan Jepang yang saling bertentangan pada saat itu.
Proklamasi tersebut menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata dari Revolusi Nasional Indonesia, yang berperang melawan pasukan Belanda dan warga sipil pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.
Pada tahun 2005, Belanda menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk menerima secara de facto tanggal 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia.
Namun, pada tanggal 14 September 2011, pengadilan Belanda memutuskan dalam kasus pembantaian Rawagede bahwa Belanda bertanggung jawab karena memiliki tugas.
Tugas tersebut adalah untuk mempertahankan penduduknya, yang juga mengindikasikan bahwa daerah tersebut adalah bagian dari Hindia Timur Belanda, bertentangan dengan klaim Indonesia atas 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaannya.
Dalam sebuah wawancara tahun 2013, sejarawan Indonesia Sukotjo, antara lain, meminta pemerintah Belanda untuk secara resmi mengakui tanggal kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui tanggal 27 Desember 1949 sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia
Puisi Kemerdekaan Dalam Berbagai Sudut Pandang
Berikut ini adalah puisi-puisi yang penulis tulis untuk menggambarkan kemerdekaan dalam berbagai sudut pandang.
Harapannya, puisi-puisi ini bisa menjadi usaha kita belajar bersama dalam memaknai kemerdekaan tanpa membatasi siapa yang berbicara dan bagaimana perasaan atas kemerdekaan tersebut.
Sekaligus juga bisa dituliskan dalam berbagai citra perasaan yang berbeda-beda tetapi tetap menjunjung tinggi kemerdekaan tersebut. beberapa sudut pandangnya adalah sebagai berikut :
Puisi Kemerdekaan dalam sudut pandang pejuang
Puisi dalam sudut pandang ini menggambarkan bagaimana perasaan dan penggambaran oleh pejuang yang turun ke medang perang atau di zamannya langsung. Karena pejuang yang langsung menjadi pelaku, maka penggambaran puisinya tidak akan jauh dari pengalaman pada suasana peperangannya secara langsung. Contohnya adalah sebagai berikut:
Di Medan Laga
Senapan berhamburan ke sana ke mari
Aku tidak perduli
Merdeka adalah tujuan pasti
Tak boleh menyerah sebelum maju
Aku pejuang bangsa
Ku korbankan semua
Meskipun tak sempat menikmatinya
Aku tetap saja
Merdeka
Hari ini
Untuk anak cucu esok semua
API Juang
Membara
Bakar
Musuh-musuh
Hadir
Kuat
Dalam jiwa kita semua
Tentara rakyat
Api akan terus menyala
Hingga kemenangan akhir tiba
Untuk indonesia tercinta
Puisi Kemerdekaan dalam sudut pandang keluarga pejuang
Puisi dalam sudut pandang ini menggambarkan bagaimana perasaan keluarga yang ditinggalkan berjuang orang tercintanya di medan perang.
karena tidak ikut dalam peperangan langsung, maka penggambaran puisinya tidak akan jauh dari harapan dan doa yang dipanjatkan untuk mendukung dan mengiringi perjuangan dari orang tercintanya. Contohnya adalah sebagai berikut:
Bapak, pejuang nyata
Sebelum perang tiba
Ia bapak kami
Penyayang keluarga
Kini, di hadapan musuh penjajah
Ia pejuang bangsa
Ia tak akan mundur
Ia, bapak kami
Sudah terbukti
Pejuang sejati
Doa untuk semua
Di petak rumah ini
Doa kami bersaksi
Pejuang di medan perang
Termasuk keluarga besar kami
Dalam satu rumah bernama Indonesia
Akan selalu terjaga
Akan selalu bermakna
Akan selalu diberkati dalam setiap langkahnya
Menuju hari esok yang bahagia
Puisi Kemerdekaan dalam sudut pandang kekasih
Puisi kemerdekaan dalam sudut pandang ini menggambarkan bagaimana perasaan kekasih yang ditinggalkan atau yang akhirnya dipertemukan akibat kemerdekaan atau setelah peperangan.
Tentu saja tema cinta menjadi penggambaran utamanya. Meskipun isinya bisa romantis, dramatis, atau bahkan tragis. Contohnya adalah sebagai berikut:
Aku selalu menanti
Kepulanganmu akan tiba
Kemenanganmu sudah di depan mata
O, kekasihku pejuang bangsa
Sebentar lagi pekik merdeka akan terdengar jua
Kita bertemu
Dalam hari yang cerah
Bermekaran bunga-bunga
Merestui kita
Indonesia merdeka
Kita menyertainya
Puisi Kemerdekaan dalam sudut pandang tokoh agama
Puisi kemerdekaan dalam sudut pandang ini menggambarkan bagaimana perasaan si tokoh dengan peranannya sebagai agamawan untuk melukiskan peristiwa yang terjadi.
Nilai-nilai religius dikembangkan di sudut pandang ini sebagai pembeda susut pandang tokoh agama dengan sudut pandang lain.
Meskipun bisa jadi si tokoh agama turun secara langsung atau tidak dalam perjuangan, nyatanya si tokoh agama memiliki pengaruh di mata rakyat dari peristiwa kemerdekaan dengan peranannya yang religius dan penyeru umat. Contohnya adalah sebagai berikut:
Penerus Nabi
Langkahnya ibadah
Pejuang-pejuang itu
Menjemput merdeka
Doa seluruh umat
Menyeru pada-Nya
Melanjutkan langkah nabi
Melawan ketidakadilan
Membasmi kemungkaran
Seperti nabi
Surga tempat terbaik baginya
Menyaksi langkah hidupnya
Untuk bangsa dan negara
Puisi Kemerdekaan dalam sudut pandang anak muda hari ini
Puisi kemerdekaan dalam sudut pandang ini menggambarkan bagaimana anak muda sekarang memaknai kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zamannya.
Zaman modern sebagai zaman yang disebut berkemajuan juga tak lantas mengesampingkan begitu seja peranan sejarah kemerdekaan yang masih di rasa dampaknya sampai hari ini. Contohnya adalah sebagai berikut:
Merenungkan kemerdekaan
Di kamar ini
Besok akan dirayakan upacara kemerdekaan
Aku anak muda merenung
Apa yang harus aku lakukan?
Kulihat banyak buku
Kulihat banyak sampah berserakan
Aku akan mengisi kemerdekaan
Membebaskan keburukan di sekitarku
Kubaca buku-buku
Kubersihkan sampah-sampah itu
Aku berseru: merdeka
Sesederhana itu
Puisi Kemerdekaan dalam sudut pandang orang dengan profesi tertentu
Puisi kemerdekaan dalam sudut pandang ini menggambarkan bagaimana orang-orang dengan profesi tertentu memaknai kemerdekaan. Contohnya adalah sebagi berikut :
Kami, para pekerja
Berbekal ilmu
Bermodal tenaga
Memaknai kata merdeka
Indonesia tempat pekerjaan kami tumbuh
Mari kita rawat sepenuh tenaga
Perjuangkan hak kita
Tingkatkan potensi kita
Pekerja berjuang
Hari ini, dulu, sama saja
Kerahkan yang kita punya
Kemerdekaan adalah niscaya
Usaha adalah pedang kemenangannya
Dan doa
Penyerahan diri kami pada sang Kuasa
Sekian artikel mengenai puisi-puisi kemerdekaan dalam berbagai sudut pandang. Apapun yang terjadi, merdeka adalah harga mati untuk kita semua. Semoga bermanfaat. Salam.
Keyword: Puisi Kemerdekaan
Originally posted 2020-07-27 02:25:34.