Puisi Ayah?
Seorang ayah menyimpan kasih sayang di dalam hatinya. Hatinya begitu lembut meski tampak dari luar keras.
Hal ini karena tidak banyak seorang ayah yang bisa mengekspresikan kasih sayangnya dalam bentuk perbuatan atau ucapan.
Barangkali tidak semua ayah akan mengingatkan anaknya untuk makan dengan teratur, atau tidur tepat waktu, juga menelpon setiap hari. Tetapi di hati kecilnya ia tetap mengkhawatirkan bagaimana hidup anaknya.
Begitu juga dengan anak terhadap ayahnya. Anak juga tak selalu bisa mengekspresikan rasa sayangnya kepada ayah.
Meskipun memang hubungan di antara seorang anak dan ayah memiliki karakter yang berbeda. Ada yang dengan mudah memeluk, mencium, bercanda dengan sang ayah.
Dan banyak juga yang tidak terbiasa memperlihatkan sikap romantis kepada ayahnya. Oleh karena itu menurut mimin, ada hal lain yang bisa dilakukan oleh seorang anak untuk mengkomunikasikan betapa sayangnya ia kepada sang ayah selain dengan perbuatan di atas.
Adalah puisi yang bisa menjadi media seorang anak untuk menyampaikan rasa sayangnya kepada ayah. Lewat puisi orang bisa menyatakan apa yang dipikirkannya dengan bebas dan indah.
Nah untuk itu karena momennya pas yaitu sedang berbicara tentang ayah dan puisi, mimin jadi ingin menyajikan beberapa puisi ayah yang bisa dijadikan inspirasi teman-teman sekalian:
Puisi Ayah Berisi Kerinduan
Sebuah kerinduan terhadap sang ayah biasanya diungkapkan dengan sangat dramatis, karena memang kerinduan sendiri adalah sesuatu yang liris.
Kerinduan muncul karena tidak pernah berjumpa, bisa karena terpisah jarak tempat tinggal atau juga terpisah karena beda dunia.
Puisi yang berisi kerinduan begitu jujur. Berikut ini mimin akan menyajikan contoh puisi ayah yang berisi kerinduan-kerinduan kepadanya, semoga bisa mengobati rasa rindumu yaa:
Teras Rumah Ayah
Di teras rumah itu
Dulu ayah sering duduk termangu
Entah apa yang dipikirkannya
Barangkali cicilan rumah yang tak kunjung lunas
Atau omongan tetangga yang tak pernah tuntas
Ah ayah memang pemikir
Apa-apa dipikirkannya
Dulu waktu aku masih kuliah
Diburu-burunya aku untuk menyelesaikannya
Katanya kasian kamu, jadi bahan omongan tetangga
Kuliah sudah 4 tahun masa belum lulus juga
Kemudian setelah lulus, aku memutuskan kerja di tanah rantau
Ayah bilang kalau kamu sengsara hidup di sana pulang saja
Ayah masih sanggup menanggungmu
Tidak berhenti sampai disitu,
Sewaktu aku berniat untuk menikah dengan orang yang jauh
Ayah sempat mendebat
Nanti kalau ada apa-apa gimana
Jauh, belum tentu ayah bisa kesana
Di mata ayah aku selalu dianggap gadisnya
Yang belum bisa mandiri
Ayah belum rela kalau anak gadisnya dimiliki lelaki lain
Tetapi begitulah jalan setiap orang tua
Ia harus merelakan anaknya memilih jalannya sendiri
Di teras itu
Dulu ayah berpesan
Untuk rutin menjenguk rumah
Meskipun ayah telah tiada
Puisi Cinta Untuk Ayah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, banyak anak yang tidak bisa mengungkapkan cinta kepada orangtuanya terkhusus ayahnya dengan ucapan atau perbuatan.
Oleh karenanya melalui puisi, cinta itu seperti menemukan jalan pulang. Dan jalannya begitu mudah, sehingga mudah sampai ditujuannya.
Kira-kira bagaimana ya ungkapan cinta seorang anak lewat sebuah puisi? Yuk simak contoh puisi tentang ayah berikut ini:
Lelaki itu seorang petani
Yang sebelum matahari terbit
Ia telah meninggalkan rumah
Menuju kantor tak beratap
Dibersihkannya rumput yang mengganggu tanaman kesayangan
Diusirnya pula hama-hama pengganggu
Dirawatnya tanaman yang jadi sumber kehidupannya
Barangkali setiap petani lebih tahu
Bahwa sumber kehidupan harus dirawat dengan sebaik-baiknya
Cahaya matahari nampak mulai meninggi
Ia bergegas pergi
Meninggalkan urusan yang kata orang duniawi
Dengan khusyuk ia meminta pada Tuhannya
Semoga hari ini Ia bisa mencukupi kebutuhan keluarganya
Hanya itu yang ia minta untuk urusan pribadi
Lalu siang semakin terik
Ia beristirahat sejenak
Lalu kembali lagi merawat sumber kehidupannya
Sampai matahari beranjak pergi
Lelaki itu seorang petani
Lelaki itu adalah ayahku
Puisi Ayah Berisi Kebencian Sang Anak
Apakah semua manusia itu baik? Pertanyaan ini juga bisa diganti oleh seorang anak menjadi “apakah semua ayah itu baik”?.
Dan jawabannya barangkali sama dengan pertanyaan pertama. Kita tidak menutup mata bahwa ada seorang ayah yang memang memperlakukan anaknya dengan begitu kejam, entah karena berdasarkan kebencian atau cinta.
Meskipun cinta tidak mengajarkan kekejaman. Tetapi memang ada segelintir ayah yang tidak bertindak selayaknya seorang ayah.
Sehingga hal itu menimbulkan rasa benci di hati anaknya seperti yang tergambar dalam puisi-puisi berikut ini:
Katanya, Dia Ayah
Dia merasa gagah berani
Dan tak tertandingi
Dia merasa bisa berbuat sewenangnya
Mengayunkan kepalan ke muka ibu
Menggenggam rambut ibu
Meletakkan kakinya di kepala ibu
Dan mencumbu ibu dengan semaunya
Katanya, dia seorang ayah
Yang sengaja menjual anaknya
Pada setiap lelaki pecundang yang kalah melawan berahi
Pada setiap lelaki yang bisa memberinya kesenangan materi
Katanya, dia seorang ayah
Yang pada suatu kali
Juga memaksa anaknya untuk dikawini
Sebab ibu sudah pergi melarikan diri
Katanya, dia seorang ayah
Yang bejat jiwa raganya
Yang derajatnya lebih rendah
Dari pada segala rupa binatang
Katanya, dia seorang ayah
Tapi, cuihh najiss
Lebih baik aku tak pernah punya ayah
Puisi Ayah Dengan Berbagai Judul
Selain contoh-contoh di atas masih ada puisi tentang ayah lainnya yang bisa mimin sajikan. Tentu dengan judul yang berbeda-beda dan juga memuat gambaran yang berbeda-beda tentang sosok ayah. yuk langsung saja kita lihat seperti apa puisi-puisi tersebut? stay tuned and check this out:
Penyesalan Seorang Anak
Dulu sekali aku pernah bercita-cita menjadi seorang ayah
Tetapi kemudian ayah bilang, bahwa aku adalah wanita
Aku akan menjadi seorang ibu
Lalu kutimpali, aku akan menjadi seorang ayah dan ibu seperti ayah
Seketika, ia tertawa sampai mengeluarkan air mata
Diciumnya keningku
Dipeluknya tubuh mungilku
Dibelainya rambut pendekku
Barangkali ia bangga mempunyai aku
Hari-hari berlalu
Aku beranjak dewasa dan ayah juga menua
Aku menjadi semakin sibuk
Mulai urusan rumah, kerja, sampai urusan nikah
Aku sampai tidak menyadari
Bahwa ayah adalah urusan yang paling penting
Untukmu Ayahku
Di keheningan malam..
Datang secercah harapan…
Untuk menyambut jiwamu datang…
Sebercik harapan agar kau kembali pulang..
Hanya sepenggal kata bijak yang bisa kutanamkan…
Duduk sedeku, tangan meminta, mulut bergoyang, jatuh air mata…
Tapi apalah daya..
Semua harapan hilanglah sirna..
Karena kau telah tiada..
Ayahku tercinta..
Dari Hati Untuk Pahlawan Hidupku
Meski suaramu
Tak semerdu nyanyian lembut seorang ibu
Kau membingkaiku dengan nada nada ketulusan
Yang mengantarkan hatiku
Menuju lembah tinggi
Bernama kedamaian
Meski sentuhanmu tak selembut belaian suci seorang ibu
Namun dengan dekapanmu
Ku terhangatkan dengan kasihmu
Ku terlenakan
Dengan cintamu
Tangisku berderai
Kala ku ingat ucapan indahmu menimangku
Kala ku sentuh tubuh letihmu menjagaku
Seperti karang menjaga debu pasir
Kau jaga aku
Kau lindungiku
Dari kotoran raga dan jiwa yang kan basahiku
Kau rela di terpa deburan buih
Yang berlalu
Demi aku
Demi anakmu
Seakan tak pernah lelah
Kau hapuskan tetes air mataku
Seakan tak pernah bosan
Kau redamkan aku dari tangisan
Ku urai hati ini
Untukmu
Untuk segalanya yang tlah kau labuhkan pada dermaga hidupku
Hanya sebentuk puisi
Dari ketulusan hati
Untukmu bapakku
Terima kasih
PENUTUP
Demikianlah beberapa puisi tentang ayah yang bisa mimin sajikan. Semoga bisa membantumu menemukan ide dalam membuat puisi untuk ayah ya.
Puisi ini bisa menjadi cara yang lumayan jitu loh buat kamu yang ingin menyampaikan sesuatu secara tidak langsung kepada ayahmu.
Dan membuat sebuah puisi tentang ayah sebenarnya tidaklah sulit. “apa yang kamu rasakan” dan “apa yang ingin kamu sampaikan” kepada ayahmu itulah yang tertuang dalam puisi.
Sekali lagi mimin berharap semoga setiap perasaan yang tidak bisa kamu ungkapkan secara langsung kepada ayah bisa tergambar jelas dalam puisi tersebut dan kemudian ayahmu memahamimu dengan lebih baik lagi. Semangat mencoba berpuisi ria!
Keyword: Contoh Puisi Ayah
Originally posted 2019-11-11 03:40:49.