Makanan ASI booster hingga saat ini masih saja menjadi topik menarik yang sering didiskusikan diantara para ibu-ibu menyusui.
Apalagi bagi mereka yang baru pertama kali menjadi ibu dan masih minim pengalaman tentu akan mencari-cari informasi mengenai hal ini.
Seringkali para ibu-ibu muda tersebut masih dipusingkan dengan mitos-mitos seputar ASI dan menyusui. Mitos-mitos tersebut masih beredar turun-temurun dalam masyarakat kita.
Sayangnya informasi tersebut tidak didasari atau diimbangi oleh informasi yang benar.
Setiap ibu pasti ingin memberikan ASI (Air Susu Ibu) terbaiknya untuk buah hati mereka.
Hanya saja, terkadang mereka menemui problematika, seperti tidak lancarnya ASI yang dihasilkan. Kondisi demikian tentu membuat sebagian besar ibu panik bahkan frsutasi.
Hal tersebut bisa saja terjadi karena beberapa faktor, seperti kelelahan atau kekurangan nutrisi.
Saat ibu menyusui kelelahan, mungkin mereka masih belum bisa menyesuaikan diri dengan situasi baru sebagai seorang ibu.
Situasi menjadi ibu baru terkadang membuat mereka gampang stress dan lelah.
Masalah pada Ibu Menyusui
Jika hal tersebut tidak kunjung diatasi dampaknya bisa berakibat kepada produksi ASI yang menurun.
Masalah lain yang mungkin dihadapi ibu menyusui adalah dehidrasi. Ketika seorang ibu menyusui itu akan membuat cairan tubuh berkurang.
Jangan sampai terlambat minum air dan hindari dehidrasi sejak awal. Dehihdrasi juga bisa meyebabkan merosotnya produksi ASI.
Selain itu, masalah lain yang bisa mengakibatkan menurunnya produksi ASI adalah diet.
Banyak ibu-ibu terutama mereka yang masih usia muda ingin cepat mengembalikan tubuh idealnya.
Lantas untuk mendapatkan tubuh seperti sebelum melahirkan mereka buru-buru menjalani diet.
Membatasi asupan makanan saat menyusui tentu bisa membuat produksi ASI bekurang.
Salah pilih menu diet bisa saja justru mencegah kita mendapat asupan gizi dari bahan makanan yang sebenarnya bisa memperlancar ASI.
Untuk memastikan kelancaran ASI, berikut ini kami bagikan beberapa ramuan herbal pelancar ASI.
Resep Ramuan Pelancar ASI
Resep Pertama
Bahan:
- Biji ketapang 3 biji atau bisa juga dalam bentuk serbuk.
- Tepung garut 2 sdm
- Gula aren secukupnya
- Air secukupnya
Cara Pembuatan:
Tumbuk biji ketapang jika sudah dalam bentuk bubuk sekitar 1 sdt. Campurkan dengan tepung garut di dalam panci. Masukkan air secukupnya dan didihkan sambil terus diaduk. Sesaat sebelum mendidih tambahkan gula aren secukupnya.
Penggunaan:
Dimakan setelah menjadi bubur.
Resep Kedua
Bahan:
- Temulawak 7 ruas jari
- Gula aren secukupnya
- Tepung sagu 2 sdt
- 200 ml air
Cara Pembuatan:
Ambil temulawak dan gula aren, kemudian tambahkan air sebanyak 110 ml. didihkan selama 15 menit. Saring sarinya dengan diperas-peras. Tambahkan tepung sagu dan air mendidih hingga diperoleh cairan sekitar 100 ml.
Penggunaan:
Diminum 1 kali sehari satu resep.
Resep Ketiga
Bahan-bahan:
- Buah blustru secukupnya
- Daun bayam secukupnya
- Daun katuk secukupnya
Tips membuat:
Disayur seperti membuat sayur sop atau sayur bening. Boleh ditambahkan bumbu-bumbu seperti biasanya.
Penyajian:
Dimakan sebagai sayuran pelengkap nasi dan lauk.
Resep Keempat
Bahan-bahan:
- Daun dadap ayam (Erythrinavariegate) secukupnya.
- Kacang koro benguk (Mucuna pruriens L) secukupnya.
- Santan secukupnya.
Tips membuat:
Dibikin sayur seperti lodeh atau sejenisnya. Boleh ditambahkan bumbu pelengkap lainnya.
Penyajian:
Dimakan sebagai sayur pelengkap nasi dan lauk.
Makanan Lainnya yang Dipercaya sebagai Booster ASI
1. Daun katuk
Sudah terdapat beberapa penelitian tentang khasiat daun katuk. Tanaman yang memiliki nama latin Sauropus androgynus ini sudah diteliti khasiatnya pada hewan mamalia, yakni tikus.
Hasil dari penelitian tersebut juga telah diterbitkan pada International Conference on Food Engineering & Biotechnology pada tahun 2011 di Singapura.
Pemberian ekstrak daun katuk pada tikus yang sedang menyusui dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin dan oksitosin.
Meskipun hasil penelitian menunjukkan daun katuk berkhasiat bagi ibu menyusui, tapi tidak bisa disimpulkan bahwa seorang ibu menyusui harus mengutamakan konsumsi daun katuk.
2. Daun torbangun
Jenis daun yang memiliki nama latin Coleus amboinicus ini mungkin masih asing bagi sebagian orang.
Namun begitu, terdapat penelitian mengenai daun torbangun sebagai salah satu makanan untuk ASI booster alami.
Meski begitu, belum ada bukti yang kuat jika daun ini meningkatkan produksi ASI secara signifikan.
Memang dalam penelitian tersebut diklaim jika konsumsi daun torbangun dapat memicu terlepasnya hormon prolaktin ibu menyusui.
Lantaran sedikitnya penelitian mengenai kemajuran daun torbangun serta kontradiksinya masih sedikit, makanya daun ini tidak terlalu dipromosikan.
3. Oatmeal
Hingga saat ini belum ada bukti secara ilmiah jika mengkonsumsi oatmeal dapat meningkatkan produksi ASI.
Penjelasan ilmiah yang mungkin menguatkan adalah oatmeal merupakan sumber zat besi yang baik.
Ibu menyusui yang menderita anemia bisa berpengaruh terhadap penurunan produksi ASI.
Agar terhindar dari anemia atau untuk mengobati anemianya, seorang ibu haruslah makan makanan yang kaya akan zat besi.
4. Fenugreek
Fenugreek memiliki nama latin Trigonella feonum-graecum L. Ini merupakan salah satu herbal terkenal sebagai ASI booster di Amerika Serikat.
Sayangnya bukti penelitian ilmiah mengenai fenugreek masih simpang siur.
Terdapat sebuah penelitian mengatakan seorang ibu yang mengkonsumsi minimal 3.500 mg herbal fenugreek perharinya produksi ASInya meningkat.
Sementara penelitian lain masih mempertanyakan khasiat dari fenugreek sebagai ASI booster.
Apalagi terdapat kontradiksi atau efek samping dari pemakaian fenugreek.
Meskipun dr. Thomas Hale mengkategorikan tanaman ini sebagai herbal yang cukup aman/ L3, tapi terdapat juga efek sampingnya.
Efek samping yang didapat, antara lain nyeri perut, mual pada ibu dan bayi, diare, bahkan alergi pada kulit.
Memenuhi Kebutuhan Cairan dan Kalori pada Ibu Menyusui
Bila ditanya berapa banyak cairan yang harus diminum ibu menyusui dalam sehari?
Jawabannya adalah mengikuti kebutuhan tubuh ibu itu sendiri. Umumnya ibu menyusui akan lebih sering kehausan, terutama setelah menyusui.
Pada umunya, ibu menyusui membutuhkan sekitar 3,1 – 3,8 liter cairan setiap harinya.
Cairan tersebut tidak hanya di dapat dari minuman saja, tapi juga makanan yang mengandung air, seperti sayur, buah, dan sup.
Cara termudah untuk mengukur apakah kebutuhan cairan ibu menyusui terpenuhi adalah dengan memperhatikan warna urin.
Apabila warna urin kuning terang atau cerah, maka asupannya cukup baik.
Sedangkan saat urin ibu berwarna kuning pekat yang cenderung kecokelatan padahal tidak mengkonsumsi teh atau buah berwarna terang, itu menandakan kekurangan cairan. Ditambah lagi jika ibu mengalami sembelit, bibir kering pecah-pecah, dan kulit kering.
Segera tambah asupan cairan agar kebutuhan cairan terpenuhi. Itu juga bisa mencegah penurunan produksi ASI pada ibu menyusui.
Tubuh seorang ibu sudah dirancang agar siap untuk menyusui sejak masa kehamilan.
Sehingga pascamelahirkan tubuh seorang ibu memiliki cadangan nutrisi yang cukup untuk menyusui.
Bahkan pada kasus ibu malnutrisi mereka dapat mengeluarkan ASI dari cadangan nutrisi yang ada.
Lalu sebenarnya berapakah besar kalori yang dibutuhkan oleh ibu menyusui setiap harinya? Saat masa menyusui, ibu akan menghabiskan sekitar 500 kkal setiap harinya.
Jadi, secara umum, ibu menyusui yang eksklusif memerlukan tambahan 300 – 500 kkal setiap harinya.
Tambahan asupan kalori bisa di dapat dari menambah 1 – 2 porsi makan ringan dan sehat.
Meski nanti anak sudah tidak menyusu secara eksklusif, disarankan ibu mempertahankan jumlah kalori sebanyak 2.200 kkal setiap harinya.
Originally posted 2021-06-10 12:14:42.
