Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur – Dongeng adalah salah satu bentuk sastra lama yang menceritakan pencapaian luar biasa yang dipenuhi oleh fantasi atau fiksi. Orang menganggap dongeng sebagai hal yang tidak benar-benar terjadi. Ia menjadi salah satu bentuk cerita tradisional yang disampaikan oleh nenek moyang dari generasi ke generasi.
Dongeng memiliki peran dan fungsi penting dalam mendidik dan menyampaikan ajaran moral. Namun, dia juga menghibur. Maka tidak mengherankan jika dongeng sekarang adalah sesuatu yang sangat banyak diminati, terutama oleh orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.
Dongeng ini diceritakan dengan menggunakan plot yang sangat sederhana. Menulis juga sangat singkat dan bergerak cepat. Dan dalam dongeng itu sendiri, karakter dari karakter tidak diceritakan secara detail.
Dongeng Anak
Nah, berikut adalah beberapa dongeng yang bisa dijadikan inspirasi dan bahan bacaan.
1. Cerita Dongeng Anak : Putri Cinderella
Pada zaman dahulu kala ada sebuah kota yang bernama negeri fairy, kotanya sangat indah sekali. Di kota itu hidup sebuah keluarga, seorang ibu yang memiliki 3 putri cantik, salah satunya bernama Cinderella, ia adalah putri tiri ibu itu. sedangkan kedua saudaranya merupakan putri kandung ibu itu. Kasih sayang yang diberikan pun berbeda, Cinderella selalu dimarahi oleh ibu tirinya, setiap ada pekerjaaan rumah, Cinderella lah yang disuruh untuk menyelesaikannya. sedangkan kedua kakaknya cuma bisa duduk-duduk dan selalu dimanja oleh ibunya, kadang Cinderella juga selalu dimarahi oleh kedua kakaknya itu. Walau pun Cinderella tidak bersalah, ia selalu menerima perlakuan ibu tirinya dan kedua kakaknya, ia tidak pernah dendam, bahkan Cinderella selalu berbuat baik kepada mereka.
Pada suatu hari, kerajaan mengadakan sebuah pesta rakyat. Pengumuman pun ditempel di pusat kota. Setiap rakyat di kota ini di haruskan datang di pesta itu. Membaca pengumuman itu, Cinderella tampaknya tidak tertarik datang ke pesta itu, yang ia pikirkan hanya bekerja membantu ibu tirinya. Sedangkan kedua kakaknya senangnya bukan main, mereka tertarik untuk datang ke pesta itu, bahkan mereka membeli pakaian yang indah dan berdandan cantik, mereka tampaknya ingin menarik hati pangeran.
“Ibu, aku ingin membeli pakaian yang bagus, dan berdandan secantik mungkin, siapa tahu pangeran tertarik padaku” ucap salah satu kakaknya.
“Aku juga ibu, kalau aku jadi putri kerajaan, ibu juga senang kan?” tambah kakak satunya.
“Iya anakku, terserah kalian saja, semoga pangeran tertarik pada salah satu diantara kalian” jawab ibu.
Tanpa disengaja, Cinderella mendengarkan obrolan mereka, tampaknya Cinderella berubah pikiran, ia ingin mencoba datang ke pesta itu.
“Kamu nguping pembicaraan kami ya Cinderella?” bentak ibu tirinya.
“Kamu tidak boleh datang ke pesta itu, kamu dirumah saja. Awas kalau sampai datang!’ tambah ibu tirinya.
“Iya, mana mungkin pangeran tertarik sama kamu Cinderella. jangan mempermalukan dirimu sendiri..hahahhahaaa” ejek salah satu kakaknya.
Hinaan itu sudah kelewat batas, Cinderella menangis sedih karena ucapan ibu tiri dan kedua kakak tirinya itu.
Cinderella menangis sejadi-jadinya, hingga tak terasa ia tertidur. dalam tidurnya yang masih setengah sadar itu, Cinderella tiba-tiba ada suara.
“Kamu jangan menangis, Cinderella” ucap suara itu.
Cinderella pun terbangun, ia mencari sumber suata itu. Ia menengok ke kiri dan ke kanan, namun tidak ada seorang pun. Cinderella menghela nafas, secara tiba-tiba ada seorang peri berdiri dihadapannya.
“Berhentilah menangis, janganlah kamu bersedih hati” ucap peri.
“Cinderella, bawalah 6 ekor tikus, 4 ekor kadal dan labu emas ini ke halaman rumah belakang” imbuh peri.
Cinderella menghapus air matanya dan segera berangkat ke halaman belakang rumah,sesampainya disana peri itu melempat tongkatnya dan keajaiban terjadi, 6 tikus itu berubah menjadi kuda dan kencana, 4 kadal itu menjadi 4 orang pengawal, dan labu emas itu menjadi sebuah gaun yang sangat indah dan bersinar dan sepasang sepatu kaca yang sangat bening. Cinderella terkejut melihat semua itu, ia tampak bahagia.
“Berangkatlah ke pesta kerajaan, Cinderella. Namun kamu harus kembali sebelum jam 12 malam, Karena setelah jam 12 malan, semua ini akan kembali seperti semula lagi.” ucap peri.
“Baiklah ibu peri, saya akan menuruti nasehat ibu peri” jawab Cinderella.
Berangkatlah Cinderella menuju pesta kerajaan, ia naik kereta kuda dengan 4 pengawal di sampingnya. Begitu Cinderella masuk kerajaan, semua tertegun melihat kecantikan Cinderella seperti putri kerajaan. Pangeran yang juga melihat Cinderella, sangat kagum. Bahkan pangeran menyambut Cinderella dan mengajaknya menari di pesta itu.
“Kamu sangat cantik sekali, kalau boleh tahu dari aman asal kamu?” tanya pangeran.
Cinderella hanya terdiam tersipu malu. Pangeran masih penasaran dan terus mengajukan pertanyaan.
“Kamu adalah orang yang selama ini aku idam-idamkan” ucap pangeran.
Tak terasa waktu sudah hampir jam 12 malam, Cinderella yang sedang asyik menari dengan pangeran lalu pamit pulang.
“Maaf pangeran, aku harus pulang sekarang juga” kata Cinderella.
Cinderella langsung berlari menuju kereta kuda dan langsung berangkat pulang. Ketika mau keluar kerajaan, Cinderella tak tahu kalau sepatunya yang kanan jatuh. Ia tak sadar.
Pangeran tampak gelisah melihat Cinderella pulang, ia mengejar Cinderella namun tak berhasil memnemukannya. Di depan gerbang kerajaan, pangeran menemukan sebuah sepatu kaca milik Cinderella. Pangeran tersenyum dan yakin bisa menemukan Cinderella. Pangeran mengadakan sayembara dari rumah ke rumah, pengeran sendiri yang menyaksikan para wanita di kota itu mencoba sepatu kaca apakah cocok apa tidak. Hingga saat sampai dirumah Cinderella, kedua kakanya tiri Cinderella pun ikut mencobanya, walau pun ukuran sepatu tidak cocok, namun mereka tetap memaksa memakai sepatu kaca itu hingga kakunya lecet. Pangeran pun geleng-geleng kepala menyaksikan kejadian itu.
Pangeran tampak sedih, karena tak seorang wanita pun di kota itu yang cocok memakai sepatu kaca. Saat Cinderella sedang lewat, dipanggilah oleh pengawal kerajaan.
“Kamu belum mencoba sendiri sepatu ini, sekarang giliran kamu mencobanya” ucap pengawal.
“Mana mungkin ia cocok memakai sepatu itu?, jangan mimpi” teriak kakak tirinya.
“Semua berhak mencoba tak terkecuali” jawab pengawal.
Cinderella pun mencoba sepatu kaca itu, namun apa yang terjadi?, ternyata sepatu kaca itu pas dan cocok dipakai Cinderella.
“Kamu adalah putri itu. Pangeran..Pangeran..Putri itu sudah kami temukan” teriak pengawal.
Pangeran yang sedang menunggu di luar rumah Cinderella bergegas masuk menemui Cinderella. Sebelum pangeran masuk, ibu peri merubah Cinderella seperti waktu datang ke pesta itu, dengan gaun yang cantik menawan. Pangeran kagum melihat Cinderella.
“Memang benar, kamu lah putri yang aku cari” ucap pangeran.
Cinderella akhirnya di ajak pangeran ke kerajaan, Raja menyambutnya dengan senang karena anaknya sudah menemukan pujaan hatinya. Kini Cinderella menjadi putri kerajaan yang tetap rendah hati. Walau kini Cinderella sudah menjadi keluarga kerajaan, ia tetap tidak lupa kepada ibu dan kakak tirinya. Cinderella tidak dendam dengan mereka, justri Cinderella selalu mengirimkan hadiah untuk mereka dirumah. Dan akhirnya dongeng Cinderella ini berkahir dengan penuh kebahagiaan.
“Jadilah pribadi yang baik dan santun, tetap rendah hati walau kedudukanmu tinggi dimata manusia. Dan jadilah pemaaf untuk orang-orang yang telah melukai hatimu.”
2. Dongeng Sebelum Tidur : Sleeping Beauty
Pada suatu pagi yang cerah, ratu sedang asyik mandi di telaga kerajaan, tiba-tiba ada seekor katak yang melompat ke raha ratu. Ada kejadian aneh, ternyata katak itu bisa bicara seperti manusia. Katak itu memberikan sebuah kabar gembira kepada ratu.
“Wahai sang ratu, keinginanmu akan terwujud. Pada akhir tahun ini kamu akan melahirkan seorang anak perempuan.” ucap katak itu.
Setelah beberapa bulan ternyata ucapan katak itu jadi kenyataan, Ratu melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Raja sangat gembira sekali, seluruh kerajaan pun menyambut kelahiran sang putri raja dengan penuh suka cita. Sebagai rasa syukur, raja mengadakan pesta di kerajaan secara besar-besaran. Semua pejabat tinggi kerajaan atau pun rakyat biasa pun turut serta di pesta itu. Tak lupa juga para wanita agung yang bijaksana, sebenarnya di kerajaan itu ada 13 wanita agung, namun karena piring emas hanya berjumlah 12, maka hanya 12 wanita agung yng diundang ke istana.
Pesta berlangsung sangat meriah, segala macam hiburan lengkap ada di pesta kerajaan. Para wanita agung memberi hadiah untuk sang putri, ada yang memberi hadiah sihir, kekayaan, kebajikan, kecantikan dan sebagainya. Setelah 11 wanita agung itu memberi hadiah, tiba-tiba wanita agung ke 13 yang tak di undang datang ke istana. Sambil menangis wanita agung itu berteriak keras di pesta kerajaan itu.
“Pada umur ke 15, Sang putri raja akan mati tertusuk jarum jahit” ucap wanita agung ke 13.
Suasana pesta jadi hening, tanpa berkata apa-apa, wanita agung ke 13 itu pun langsung pergi meninggalkan istana. Namun wanita agung ke 12 belum memberi hadiah kepada sang putri, ia berdiri dan berkata.
“Aku tidak bisa menghilangkan kutukan itu, aku hanya bisa melembutkan kutukan itu. Nanti pada usia ke 15, sang putri tidak akan mati tertusuk jarum. Ia hanya tertidur dan akan bangun setelah seratus tahun kemudian.” Ucap wanita agung ke 12.
Raja sangat gelisah, ia tidak ingin putri satu-satunya terkena kutukan wanita agung ke 13, raja segera memerintahkan tidak boleh ada jarum jahit di kerajaan mulai saat itu juga. Setelah sang putri tumbuh dewasa, hadiah dari para wanita agung itu jadi nyata, sang putri menjadi seorang yang sangat cantik, bauk hati, pintar dan bijaksana. Tak heran setiap lelaki akan jatuh cinta bila melihat sang putri. Pesonanya sangat nampak sekali.
Setelah beberapa tahun, usia sang putri menginjak 15 tahun, kebetulan pada saat itu raja dan ratu sedang tidak berada di istana, mereka sedang berkunjung ke kerajaan lain. Putri berkeliling istana dengan bebas, setiap sudut istana dia datangi. Sampailah sang putri di sebuah menara tua di sudut istana. Karena bangunan itu sudah sangat tua, sang putri merasa penasaran dan masuk ke menara itu. Ia menaiki tangga dan melihat sebuah pintu lalu membukanya. Ada seorang wanita tua didalamnya sangat terlihat sibuk menjahit.
“Maaf bu, kebetulan saya sedang jalan-jalan di setiap sudut istana ini. Apa yang sedang ibu lakukan disini?” tanya sang putri.
“Aku sedang sibuk menyulam dan menjahit, apa maksud kedatanganmu ke sini?” jawan wanita tua itu.
“Aku tidak bermaksud apa-apa, bu. Sungguh indah sekali sulaman ibu, boleh aku melihatnya?” ucap sang putri.
Sang putri mendekat dan menyentuh kain sulaman itu, jarum jahit masih menempel pada kain itu, ketika sang putri mengelus hasil sulaman itu, tiba-tiba jarinya tertusuk jarum jahit dan sang putri langsung pingsan seketika. Berita tentang sang putri terdengar di setiap penjuru kerajaan, Raja dan Ratu yang baru datang juga tertidur.
Setelah beberapa waktu, kondisi istana seperti hutan belantara. pohon-pohon liar dan rumput-rumput berduri tumbuh hingga menutupi istana. Seolah tak ada harapan semenjak sang putri tertidur karena tertusuk jarum jahit. Seisi kerajaan tertidur dan terlihat seperti sebuah kerajaan mati tanpa penghuni. Kabar berita tentang sang putri sudah menyebar di kerajaan-kerajaan lain, hampir setiap para pangeran-pangeran dari kerajaan lain datang, namun mereka tak ada yang berhasil melewati tanaman berduri yang tumbuh di kerajaan itu. Bahkan ada beberapa pangeran yang mati mengenaskan karena tertusuk tanaman berduri itu.
Tahun telah berganti, suasana belum berubah. Ada seorang pangeran yang gagah berani dari kerajaan seberang mencoba untuk memasuki kerajaan itu dan menemui sang putri tidur. Walau kabar tentang bahaya tanaman berduri itu sangat santer sekali, nampak pangeran tidak takut, ia akan mencoba masuk dan menerobos tanaman berduri itu untuk menemuai putri tidur.
“Mendengar kabar tentang tanaman berduri di kerajaan putri tidur, aku tidak takut. Aku akan mencoba memasuki kerajaan itu dan menemui Putri Tidur.” Ucap sang pangeran.
Sang pangeran itu pun berangkat, setelah sampai di depan kerajaan. ia berdiri sejenak dan melihat-lihat suansa kerajaan putri tidur. Hati itu kebetulan bertepatan dengan seratus tahun putri tertidur karena tertusuk jarum jahit. Ketika pangeran memasuki kerajaan, tiba-tiba tanaman berduri berubah menjadi bunga yang indah dan bermekaran. Semakin pangeran itu masuk, tanaman berduri itu seolah memberi jalan kepada pangeran itu.
Setelah sang pangeran sampai ke dalam istana, betapa kagetnya ia melihat seisi kerajaan itu tertidur semua, mulai dari hewan-hewan di dalam kerajaan yang tertidur dikandangnya, prajurit kerajaan yang tertidur dengan membawa senjata, dan masih banyak lagi. Dalam hati pangeran bertanya-tanya.
“Apa yang sebenarnya terjadi disini?” gumam sang pangeran.
Pangeran berjalan keliling kerajaan, suana sangat sunyi karena kehidupan disana yang tiba-tiba sirna karena seisi kerajaan yang tertidur. di tengah perjalanan pangeran mengelilingi istana, ia melihat menara tua yang tak terawat. Pangeran memasuki menara tua itu, ia menaiki tangga dan melihat sebuah pintu lalu membuka pintu itu. Pangeran kaget ternyata sang putri tertidur disini, pangeran terpesona dengan kecantikan sang putri. kekagumannya seolah-olah membuat pangeran seperti terkena sihir, kemudian pangeran mendekati sang putri dan mencium kening sang putri. Keajaiban tiba-tiba terjadi, sang putri bangun dari tidur panjangnya dan ketika terjaga ia melihat seorang pangeran yang gagah di hadapannya.
“Apa yang terjadi denganku?, apa yang terjadi disini?” tanya sang putri.
Lalu pangeran menjelaskan kepada putri apa yang sebenarnya terjadi, sambil berjalan keluar menara tua, pangeran bercerita tentang apa yang terjadi selama ini. Mereka berjalan dengan bergandengan tangan. Sementara itu disaat yang sama, Raja dan Ratu juga terbangun dari tidur panjangnya, begitu pula dengan seisi kerajaan, mereka saling memandang dan bertanya-tanya apa yang terjadi di kerajaan ini. Akhirnya kerajaan itu kembali seperti semula, karena semua penghuninya terbangun dari tidur panjang mereka.
Berita tentang apa yang sebenarnya terjadi di kerajaan itu menyebar dari telinga ke telinga penghuni kerajaan. Bahkan Raja dan Ratu pun kaget mendengar berita itu, ternyata kutukan wanita agung yang ke 13 yang mengakibatkan semua ini. Setelah kejadian ini berlalu, Raja dan Ratu sangat bahagia sekali, karena kutukan itu telah patah seperti yang di ucapkan wanita agung yang ke 12 dulu.
Dan akhirnya Pangeran dan Putri saling jatuh cinta, lalu mereka menikah di kerajaan secara besar-besaran. Pernikahan mereka pun dihadiri oleh hampir semua kerajaan di negeri-negeri seberang. Pangeran dan Putri Tidur hidup bahagia sehidup semati.
“Jagalah hubungan baik dengan orang lain, dan jangan menyakiti hati orang lain. Berhati-hatilah dalam berkata dan berbuat, mungkin bagi kita ini hanya biasa, namun bagi orang lain bisa juga sangat menyakitkan.”
3. Dongeng Anak Pendek : Penjual Sayur dan Pedagang Buah
Di sebuah pasar yang ramai pembeli, ada dua orang pedagang yang berbeda jualannya, yang pertama berjualan sayur dan yang kedua berjualan buah. Rumah mereka tidak jauh dari pasar, terlihat perbedaan jauh dari keduanya. Si penjual sayur merupakan orang kaya yang hidup sederhana, suka menolong sesama, baik hati dan ramah kepada orang lain. Sedangkan di pendagang buah hidup kaya namun kikir dan suka mengandalkan harta kekayaannya.
Orang-orang di pasar pun sangat menyukai di si penjual sayur dan mereka tidak menyukai si pedagang buah. Banyak orang-orang di pasar yang telah di tolong oleh si penjual sayur, mulai dari mereka hutang, bahkan tidak segan-segan di penjual sayur hanya memberikan cuma-cuma kepada pembeli yang benar-benar tidak mampu. Berbeda dengan si pedagang buah, cuma merasakan buah sedikit saja, ia langsung ngomel-ngomel tidak karuan dan bila ada pembeli yang tidak mampu atau orang minta-minta, ia langsung mengusirnya.
Pada suatu saat terlintas di pikiran si pedagang buah.
“Kenapa semua orang membenciku?, bahkan dagangan buah ku sedikit yang membeli” kata di pedagang buah.
“Coba aku tanya kan kepada si penjual sayur, orang-orang di pasar sangat menyukai dia” tambah pedagang buah.
Tanpa berpikir panjang, si pedagang buah pun datang menghampiri di penjual sayur.
“Hai penjual sayur, mengapa orang-orang disini sangat menyukaimu?, bahkan aku lihat engkau sering mnghutangkan sayurmu. Apa engkau tidak rugi?” tanya si pedagang buah.
Si penjual sayur tersenyum mendengar pertanyaan di pedagang buah. Kemudian ia pun menjawab dengan ramah.
“Aku juga tidak tahu, yang aku lakukan hanya melayani pembeli dengan senyum dan ramah. Setiap mereka tidak membawa uang lebih dan ingin membeli sayur lagi, aku hanya memberi keringanan kepada mereka” jawab si penjual sayur.
“Mengenai rugi apa tidaknya, rejeki sudah ada yang mengatur. Saya hanya bisa ikhlas dan pasrah, dan sampai sekarang, aku tidak pernah rugi dalam berdagang, malah sayur-sayurku ini habis setiap hari” tambahnya.
“Benar-benar mulia sekali hatimu penjual sayur, apakah aku bisa sepertimu? orang-orang disini apa juga bisa menyukaiku? tanya pedagang buah.
“Asalkan kamu bisa merubah sifat dan sikapmu, aku yakin orang-orang disini akan menyukaimu dan daganganmu pasti laris” jawab penjual sayur.
“Baiklah, aku akan merubah semua sifat burukku, aku akan mencobanya” ucap pedagang buah.
“selama masih ada niat baik dan tulus, aku yakin kamu pasti bisa. Tidak ada kata terlambat untuk selalu bertobat” nasehat penjual sayur.
Hari demi hari berlalu, si pedagang buah pun mencoba pelan-pelan untuk menjadi lebih baik. Dan apa yang terjadi?, orang-orang dipasar pun kaget dengan sikap pedagang buah yang berubah draktis menjadi lebih baik, akhirnya mereka mulai menyukai si pedagang buah dan buah nya laris dan selalu habis. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi diri yang lebih baik.
“Miliki hati yg tak pernah membenci, senyuman yg tak pernah menyakiti dan kasih sayang yg tak pernah berakhir.”
4. Dongeng Anak Sebelum Tidur : Putri Duyung dan Si Cumi
Di sekitar lautan yang luas, hiduplah putri duyung yang hidup sendirian, ia tak mempunyai teman. Kadang dia merasa kesepian dalam lautan yang luas. Kemana pun putri duyung pergi, ia selalu dijauhi oleh hewan laut lainnya. Karena bentuknya yang aneh, hingga tidak ada satu hewan laut yang ingin berteman dengan dia. Putri duyung sedih dan menangis, apa yang harus dia lakukan agar hewan laut lainnya mau berteman dengan dia.
“Sebenarnya apa salahku?, mengapa semua menjauhiku?” kata hati putri duyung.
Pada suatu hari, putri duyung pergi ke selatan untuk mencari teman yang mau menerima dia. Pertama dia bertemu dengan kuda laut, ternyata kuda laut pun tak mau berteman dengan putri duyung. Lalu dia bertemau dengan hiu, ternyata sama juga, hiu bahkan tak mau melihat dia dan langsung pergi begitu saja.
“Hiu, aku cuma ingin berteman, mengapa kamu pergi begitu saja?” tanya putri duyung.
“Kamu hewan laut yang aneh, aku tak mau berteman denganmu” jawab hiu dengan nada sinis.
Setelah mengucapkan kata-kata itu, hiu langsung pergi meninggalkan putri duyung. Dengan wajah sedih putri duyung menangis, ia tak sanggup lagi di ejek dan di hina seperti ini. Dia berenang tanpa tujuan mencari dan terus mencari teman. Disaat putri duyung istirahat sejenak, ada seekor cumi-cumi yang sedang terjepit sisa-sisa kapal yang karam.
“Tolong, aku terjepit dan tidak bisa bergerak, tolong aku siapa saja yang mendengarku” teriak cumi-cumi.
“Mengapa kamu bisa terjepit disini?” tanya putri duyung.
“Tolong aku dulu, nanti aku ceritakan semuanya” jawab cumi-cumi.
“Baiklah, aku akan mencoba menolongmu sekarang” kata putri duyung.
Putri duyung pun mencoba mengangkat bongkahan kapal karam itu, namun dia tidak berhasil.
“Aduh, berat sekali kapal karam ini, aku tidak kuat mengangkat sendirian” ucap putri duyung.
“Di balik batu besar itu ada sebuah tongkat besi, coba kamu congkel pakai tongkat besi itu” kata cumi-cumi.
“Ya, aku akan mengambilnya sekarang” jawab putri duyung sambil berenang di balik batu.
Setelah mengambil tongkat besi itu, putri duyung kembali menolong cumi-cumi dengan mencongkel bongkahan kapal karam itu, ia berusaha sekuat tenaga untuk menolong cumi-cumi yang terjepit dan merintih kesakitan. Dan akhirnya putri duyung berhasil menolong cumi-cumi itu.
“Terima kasih kamu telah sudi menolongku” ucap cumi-cumi.
“Sama-sama cumi, itu sudah menjadi kewajiban kita semua untuk saling tolong-menolong” jawab putri duyung.
“Sekali lagi aku berterima kasih padamu, putri duyung” ucap cumi kedua kali.
“Iya cumi” jawab putri duyung.
“Mau kah kau menjadi temanku, putri duyung?” kata cumi-cumi.
“Baru kali ini ada yang mau berteman denganku, cumi” ucap putri duyung.
“Aku tidak punya teman, semua hewan laut disini menjauhiku karena aku di anggap aneh sama mereka” jelas putri duyung.
“Aku tidak menganggap kamu aneh, justru kamu memiliki hati yang baik dan tulus” kata cumi-cumi.
“Benarkah kamu mau menjadi temanku, cumi?” tanya putri duyung.
“Benar, aku mau menjadi temanmu, putri duyung” jawab cumi-cumi tulus.
Akhirnya putri duyung mempunyai teman seekor cumi-cumi, ia sangat bahagia sekali, ternyata tidak semua hewan laut yang menganggap dia aneh. Cumi-cumi pun senang mempunyai teman putri duyung yang baik hati.
“Jangan mencari teman hanya dari penampilannya saja, carilah teman yang memiliki hati tulus dan selalu ada disaat kamu sedang jatuh, bukan teman yang menghindar disaat kamu terpuruk.”
5. Dongeng Anak Pendek : Bobo Yang Malang
Ada seorang anak bernama Didik, ia adalah seorang siswa di Sekolah Dasar. Dua kali dia tidak naik kelas, banyak teman-teman yang mengejeknya, tapi dia terlihat cuek dan tidak peduli. Di sekolah dia mempunyai julukan Bobo atau bocah bodoh. “Hei bobo, kamu sudah mengejakan PR belum?” bentak Wawan. “Memangnya ada PR, Wan?” tanya Didik sambil bingung. “Dasar Bobo..PR nya matematika” jawab Wawan. “Waduh aku lupa nih, Wan” jelas Didik. “Cepat dikerjakan dulu PR nya, nanti keburu bel masuk” suruh Wawan.
“Kring…kring….kring…” bel masuk sudah berbunyi. Kemudian Pak Bagus memasuki ruang kelas. “Selamat pagi anak-anak” sapa pak Bagus. “Selamat pagi pak” jawan anak-anak serentak. Setelah itu pak bagus menuruh Wawan selaku ketua kelas untuk mempimpin doa sebelum pelajaran di mulai. “Sekarang kumpulkan PR kalian di atas meja” suruh pak Bagus. “Siapa yang belum mengerjakan PR?” tambah pak Bagus. “Saya pak” Didik tunjuk jari. “Ya, ampun Didik, sudah berapa kali kamu tidak mengerjakan PR?, sekarang kamu maju ke depan” bentak pak Bagus.
Pak Bagus menyuruh Didik Mengerjakan PR di papan tulis, Didik seperti orang bingung, dia tidak bisa mengerjakan sama sekali. Pak Bagus geleng-geleng kepala melihat Didik. “Apa kamu harus tinggal kelas lagi Didik?” tanya pak Bagus. Didik hanya terdiam seribu bahasa. “Wawan, kamu sekarang duduk sebelah Didik, kamu kan juara kelas, kamu bisa mengajari Didik” suruh pak Bagus. “Iya pak” jawab Wawan. Didik pun di suruh duduk kembali dan pelajaran di lanjutkan ke materi berikutnya.
“Jangan malas belajar, agar teman tidak mengejekmu saat kau tak bisa apa-apa. Dan jangan memanggil teman dengan sebutan yang kurang pantas, seberapa bodohnya dia, pasti mempunyai kelebihan yang kamu tidak punya.”
6. Dongeng Anak Singkat : Liburan ke Rumah Nenek
Pada suatu hari disaat liburan tiba, Indra dan Hera sangat senang, karena mereka akan berlibur ke rumah nenek di kampung. Saat yang ditunggu-tunggu tiba, mereka tidak sabar untuk menunggu hari esok sambil berbenah. Bapak dan Ibu senang melihat anak-anaknya gembira.
“Horeee, kita akan kerumah nenek. Indra kangen nenek,” teriak indra.
“Hera juga, besok kita akan bertemu Nenek.” sahut Hera.
Esok pun tiba, mereka bangun pagi-pagi sekali dan bersiap-siap untuk berangkat. Bapak senang memanasi mesin mobil, Ibu sedang memeriksa barang-barang bawaan.
“Bapak, ayo kita berangkat, nanti keburu sing jalanan macet,” ucap Indra sambil berjalan keluar rumah.
“Iya nak, Bapak sudah siap, kita berangkat sekarang.” jawab bapak.
Mereka sekeluarga pun berangkat, tak lupa berdoa sebelum melakukan perjalanan jauh. Ditengah perjalanan, Indra dan Hera menikmati pemandangan sambil bernyanyi dan tertawa. Alam pegunungan yang begitu segar, hamparan sawah yang luas hijau di mata.
“Pak, jika nanti sudah sampai rumah Nenek, Indra ingi ke sawah sama Nenek,” kata Indra.
“Iya boleh, tapi tidak boleh mainan lumpur dan jangan merepotkan Nenek.” jawab Bapak.
“Siap, Pak” sahut Indra gembira.
Mobil terus malaju, tak terasa sampai juga mereka di rumah Nenek. kerinduan mereka terobati sudah saat melihat rumah Nenek sudah di depan mata.
“Tok..tok..tokk..Nenek, kami datang” teriak Indra dan Hera sambil mengetuk pintu rumah Nenek.
“Cucuku sayang sudah datang” sambut nenek sambil memeluk Indra dan Hera.
Mereka lalu mencium tangan nenek dilanjutkan Bapak dan Ibu.
“Ayo, silahkan masuk,” ucap Nenek.
Keluarga Indra pun masuk rumah Nenek, mereka terlihat sangat gembira sekali karena sudah lama tidak bertemu Nenek. Lalu mereka bercerita mengenang masa lalu, terutama Bapak yang bercerita tentang masa kecil dulu di kampung.
“Sudah hampir sore, kalian istirahat dulu. Nenek mau ke sawah” kata Nenek
“Indra dan Hera ikut Nek, kami ingin membantu Nenek di sawah” pinta Indra dan Hera.
“Tapi kalian jangan nakal ya. Di sawah banyak lumpur dan licin, kalian harus hati-hati” nasehat Nenek.
“Iya Nek, kami nurut Nenek.” jawab Hera.
Di perjalanan, mereka selalu bercanda, hingga suasana perjalanan terasa tak terlupakan. Nenek hanya bisa terseyum melihat kedua cucu nya yang lucu. Sampailah mereka di sawah.
“Kami ingin membantu Nenek, bolehkan?” pinta Indra.
“Lebih baik jangan, kalian di pinggir saja, Biar nenek yang mengerjakan semuanya,” jelas Nenek.
“Iya, Nek. Kami nurut kok.” jawab Indra
“Nah, itu baru cucu Nenek.” rayu Nenek.
Setelah selesai, mereka kembali pulang ke rumah Nenek.
Tak terasa selama seminggu mereka di rumah Nenek, waktunya pulang ke rumah. Dengan wajah sedih Indra dan Hera pamitan sama Nenek.
“Kita selalu di beri nasehat orang tua, namun orang tua kita selalu diberi nasehat Nenek. So, di dalam ketenangan beliau, tersimpan kerinduan yang sangat dalam kepada anak cucu. Jadi sempatkan lah waktu mu untuk menjenguk Nenekmu.”
7. Cerita Dongeng Anak Tentang Kebersihan Lingkungan
Di pagi yang cerah, sang surya menyinari bumi dengan sinarnya yang terang. Angin pun berhempus hingga terasa kesegarannya. Acil sudah berada dilapangan untuk joging, ia berlari kecil mengelilingi lapangan setiap pagi. Setiap lewat di depan rumah tetangganya, Acil selalu menyapa dengan ramah. Acil orangnya memang supel dalam bertetangga, ia mudah bergaul dengan siapa saja entah itu tua atau muda.
“Udara begitu segarnya. Ehhh itu Pak Bani di depan rumah, aku sapa dulu ah” gumam Acil.
“Selamat pagi, Pak Bani” sapa Acil.
“Selamat pagi juga nak Acil” jawab Pak Bani.
Setelah melewati rumah Pak Bani di pinggir lapangan, Acil kini melewati rumah Bu Asih yang tidak jauh dari rumah Pak Bani.
“Selamat pagi, Bu Asih” sapa Acil.
“Selamat pagi, Acil” jawab Bu Asih.
Acil meneruskan lari-lari kecilnya sambil menikmati udara yang sejuk di padi yang cerah ini. Ketika melewati satu rumah lainnya, Acil mendadak berhenti di depan rumah itu. Acil hanya geleng-geleng kepala, karena rumah itu sangat kotor dan kumuh. Itu adalah rumah Koko. Di depan rumah, daun-daun berserakan dan rumput-rumput tumbuh tinggi. Lalu Koko keluar rumah ingin membuang sampah di selokan depan rumahnya.
“Koko tidak menjaga kebersihan rumah dan lingkungan” guman Acil sambil geleng-geleng kepala.
“Hey Koko, buang sampah pada tempatnya dong, jangan di selokan” ucap Acil.
“Sudah biasa Cil, tidak apa-apa kok, nanti juga di angkut tukang sampah dan dipindahkan” kilah Koko.
“Makanya jangan dibiasakan, Ko. Nanti kalo musim hujan bisa banjir lho karena sampah ini” ucap Acil lagi.
“Cil, lihat itu. Matahari bersinar begitu terang, tidak mungkin hujan lah. Kamu lanjut saja lari paginya, jangan suka ngatur-ngatur orang lain!” bantah Koko.
Acil kemudian melanjutkan lari paginya. Setelah cukup, Acil pulang kerumah. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba langit menjadi gelap. Acil bergegas dan setibanya di rumah, hujan turun sangat deras. Ia sejenak berpikir tentang selokan di depan rumah Koko yang penuh dengan sampah. Acil khawatir jika hujan tidak berhenti, selokan itu pasti meluap dan mengakibatkan banjir.
Sementara itu, selokan di depan rumah Koko meluap. Koko pun kebingungan. Aliran air di selokan mampet, karena terhalang sampah yang begitu banyak. Air terus naik dan rumah Koko tergenang air. Koko mondar-mandir tak tahu apa yang harus dilakukan.
“Kalau tadi pagi aku menuruti nasehat Acil, mungkin tidak begini jadinya” kata Koko menyesal.
Koko berlari kerumah Acil untuk meminta bantuan. Ia tak sanggup membersihkan rumah dan halaman sendiri. Sampai dirumah Acil, Koko mengetuk pintu.
“Tok..tok..tokk..Acil tolong aku, cepat buka pintunya” teriak Koko.
“Ada apa, Koko?. kamu kok berantakan sekali?” tanya Acil.
“Tolong, Cil. Rumahku kebanjiran. Bantu aku membersihkan semuanya” jawab Koko.
“Baiklah, ayo kita segera ke rumahmu” ajak Acil.
Mereka berdua bergegas ke rumah Koko. ketika di tengah perjalanan, Acil memberitahu tetangga lainnya untuk membantu dan gotong royong untuk membersihkan rumah Koko. Para tetangga pun langsung bergegas ke rumah Koko. Mereka bersama-sama membersihkan rumah Koko dan selokan depan rumah Koko.
“Beginilah akibatnya kalau membuang sampah sembarangan” ucap Pak Bani.
Setelah banjir surut, sampah-sampah yang berserakan banyak sekali, Acil dan para tetangga bahu-membahu mengumpulkan sampah yang berserakan, setelah semuanya bersih, sampah tadi dibuang ke tempat sampah. Koko lega dan senang rumahnya kini bersih. Ia mengucapkan terima kasih kepada Acil dan para tetangga karena sudah membantu membersihkan rumahnya.
“Terima kasih ya, Acil. Kini rumahku sudah bersih. Dan terima kasih juga buat bapak-bapak dan ibu-ibu semua” ucap Koko.
“Iya sama-sama, Ko. Kita kan tetangga, jadi sudah menjadi kewajiban kami membantu tetangga” jawab Acil.
“Jangan membuang sampah di selokan lagi ya, Koko. Dan selalu bersihkan lingkungan sekitar rumah” tambah Pak Bani.
“Iya, Pak. Mulai sekarang, Koko tidak akan membuang sampah di selokan lagi” jawab Koko.
Mulai saat itu, Koko rajin membersihkan rumah dan selokan depan rumah. Ia tak ingin kejadian kemarin terulang lagi. Acil senang melihat Koko sudah berubah. Koko sangat peduli dengan kebersihan lingkungan sekarang. Kini rumah Koko selalu bersih dan selokan depan rumah juga bersih tak ada sampah lagi yang ditimbun disana.
“Kebersihan akan melahirkan banyak nilai-nilai positif. Membiasakan diri untuk menjaga kebersihan membuat anda dipenuhi berbagai karakter-karakter positif.”
8. Dongeng Anak Putri Berhati Mulia
Di zaman dulu kala, ada sebuah kerajaan yang besar yang dipimpin oleh raja yang kurang bijaksana. Banyak rakyat yang hidup susah, karena harga kebutuhan pokok yang sangat mahal karena pajak untuk kerajaan terlalu tinggi. Sang raja mempunyai seorang putri yang cantik dan baik hati. Karena sudah lama raja menantikan seorang anak, maka sang putri pun sangat dimanja dan sangat disayangi oleh sang raja.
Pada suatu hari sang putri ingin sekali jalan-jalan keluar kerajaan, ia pun meminta ijin kepada ibunda tercinta, dengan perasaan takut, sang putri berjalan menemui ibunda.
“Bunda, aku ingin jalan-jalan keluar kerajaan, ingin tahu bagaimana suasana diluar sana” ucap sang putri.
“Anakku, ibunda sebenarnya memberimu ijin untuk keluar kerajaan, tapi ibunda takut jika ayahmu marah” jawab ibunda.
“Tapi aku suntuk di dalam kerajaan terus menerus bunda” kata sang putri memelas.
“Lebih baik kamu minta ijin kepada ayah dulu, apapun keputusan ayah, kamu harus bisa terima dan tidak boleh marah kepada ayah” jelas ibunda.
Saat itu juga, sang putri langsung menemui raja untuk meminta ijin keluar kerajaan. Namun ia tidak sendirian, dengan di temani ibunda nya, ia memberanikan diri untuk bilang kepada raja.
“Ayahanda, aku ingin melihat keadaan di luar kerajaan, apakah ayahanda mengijinkan?” tanya sang putri.
“Putriku, untuk apa kamu ingin keluar kerajaan?, di luar sangat berbahaya untuk seorang tuan putri kerajaan seperti kamu” jawab sang raja.
“Aku hanya ingin tahu suasana di luar kerajaan, ayah. Jadi ayah tidak mengijinkan?” keluh sang putri.
“Baiklah, aku mengijinkanmu anakku. Tapi kamu tidak boleh keluar sendirian, ayah akan menyuruh prajurit kerajaan untuk mengawalmu di luar sana” ucap sang raja.
“Terima kasih ayah” jawab sang putri gembira.
Raja pun memerintahkan prajurit untuk mengawal sang putri keluar kerajaan dengan pengawalan yang ketat. Sang putri nampak gembira sekali mendapat ijin ayahnya. Rombongan sang putri keluar kerajaan, sang putri sangat kaget melihat suasana di luar kerajaan yang sangat ramai.
Namun tiba-tiba putri sangat terkejut saat melewati rumah-rumah penduduk, ia melihat banyak anak kecil yang menangis, tubuhnya sangat kurus. Sang putri bertanya dalam hati.
“Ada apa dengan anak-anak itu?” gumam sang putri.
Sang putri pun menyuruh pengawal untuk berhenti sejenak.
“Pengawal, aku ingin istirahat disini, kita berhenti dulu” perintah sang putri.
“Sangat berbahaya kita berhenti disini tuan putri” jawab salah satu pengawal.
“Apa kalian tahu yang terjadi sini?, banyak anak kecil tubuhnya kurus dan menangis” tanya sang putri.
Pengawal pun terdiam seribu bahasa, mereka tidak bisa menjawab pertanyaan sang putri karena takut jika raja akan menghukum mereka jika menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Sang putri pun turun dari tandu, ia berjalan menuju rumah salah satu penduduk, ia merasa kasihan dengan keadaan rakyat disini.
“Ada apa dengan mereka paman?” tanya sang putri kepada salah satu penduduk.
“Saya belum pernah melihat anda, kalau boleh kami tahu, siapakah anda ini? ucap paman itu.
“Saya adalah tuan putri kerajaan, saya tidak menyangka keadaan rakyat masih ada yang seperti ini” jawab sang putri.
“Tuan putri, apakah tuan putri tidak tahu yang sesungguhnya?” tanya paman itu.
“Sumpah paman, saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi disini” jawab sang putri.
“Ini semua karena ayah tuan putri, beliau menaikkan pajak, sehingga harga kebutuhan pokok sangat mahal, kami tidak mampu membeli semua itu tuan putri, kami makan seadanya, dari hasil kebun kami yang tidak seberapa. Banyak anak-anak disini yang kekurangan gizi, tubuh mereka menjadi kurus seperti ini. Tolong kami tuan putri, sampaikan kepada raja untuk menurunkan pajak seperti dulu lagi.” jelas paman itu.
Air mata tuan putri pun menetes, ia tak kuasa menahan kesedihan melihat penderitaan rakyatnya. Dengan pikiran kosong ia berjalan ke arah tandu, dan memerintahkan pengawalnya untuk pulang ke kerajaan.
Sesampainya di kerajaan, tuan putri langsung menemui raja. Melihat tuan putri sudah pulang, raja pun menyambut dan memeluk tuan putri. Belum sempat raja bertanya, tuan putri langsung bertanya kepada raja.
“Mengapa ayahanda tega menaikkan pajak kerajaan?, mengapa ayahanda tega membuat rakyat kelaparan?” ucap sang putri sambil menangis.
“Ada apa anakku?, apa maksud pertanyaanmu ini?” jawab sang raja.
“Di perjalanan, aku melihat banyak sekali rakyat yang kelaparan, anak-anak kecil yang kurus dan kekurangan gizi, mereka menangis karena mereka butuh makanan yang layak dan cukup. Ini semua karena ayahanda menaikkan pajak sehingga membuat barang kebutuhan pokok menjadi mahal.” jelas tuan putri dengan air mata berlinang.
“Anakku, ayah menaikkan pajak juga demi kebaikan kerajaan” jawab raja.
“Jika aku boleh meminta sesuatu kepada ayah?” tanya sang putri.
“Katakan anakku, apa permintaanmu?” jawab raja.
“Aku meminta ini bukan sebagai tuan putri, namun sebagai anak seorang ayah yang aku sayangi, yang aku jadikan contoh. Ayah, aku mohon. Turunkan pajak seperti sedia kala, sehingga rakyat bisa hidup makmur dan sejahtera” jelas sang putri.
Mendengar kata-kata yang diucapkan sang putri, raja terketuk hatinya, air matanya menetes. Ia tidak menyangka putri satu-satunya memiliki hati yang sangat mulia.
“Anakku, kamu benar-benar memiliki hati yang sangat mulia. Ayah bangga memiliki putri sepertimu” jawab raja sambil memeluk tuan putri.
“Apakah ayah akan mengabulkan permintaanku ini?” tanya tuan putri.
“Baiklah nak, permintaanmu ayah kabulkan” jawab raja.
“Terima kasih ayah, aku sangat bangga kepada ayah” ucap tuan putri.
Sejak saat itu, pajak sudah turun seperti sedia kala, harga-harga kebutuhan pokok pun normal kembali dan rakyat hidup makmur dan sejahtera. Rakyat sangat bangga memiliki tuan putri yang berhati mulia.
9. Cerita Dongeng Pendek Dudung Tidak Boleh Badung
Pada suatu hari, Dudung sedang sedang asyik bermain kelereng bersama temannya. Ketika tiba saatnya Dudung melempar kelereng, tanpa disengaja kelereng tersebut melesat kearah kening salah satu teman main Dudung.
“Aduh!!, sakit Dung!. Kenapa kamu melempar kelereng itu kearahku, Dung?” teriak Amir.
“Ya ampun maaf Mir, aku tidak sengaja” pinta Dudung sunguh-sungguh.
Amir yang tak tahan menahan sakit pun semakin menangis histeris.
“Jangan banyak alasan Dung. Kamu sengaja ya melempar kelereng itu” tanya salah satu temannya.
“Benar teman, aku tidak bermaksud menyakiti Amir” jelas Dudung.
Sambil menundukkan kepala, Dudung tidak berani menatap kearah Amir dan teman-teman lainnya.
“Ayo mengaku saja Dung, kamu sengaja ya menyakiti Amir?” desak teman-temannya.
“Sumpah teman, aku benar-benar tidak sengaja” bantah Dudung.
“Maafkan aku Mir, aku benar-benar tidak sengaja melempar kelereng itu” tambah Dudung.
“Huh, dasar Dudung si anak badung, sukanya usil mengganggu temannya, suka usil dan tidak mengakui kesalahannya” teriak teman lainnya.
“Ya ampun, sudah berapa aku bilang. Aku benar-benar tidak sengaja. Dudung bukan anak badung, maafkan aku ya Mir” Pinta Dudung sambil menangis.
Melihat ketulusan hati dan kesungguhan Dudung, Amir pun terhenti dari isak tangisnya.
“Sudahlah Dung, maaf aku telah menuduhmu. Aku tahu kamu tidak sengaja kok” kata Amir.
“Sekali lagi aku minta maaf ya Mir” pinta Dudung lagi.
Sembari menepuk bahu Dudung, Amir menganggukan-nganggukkan kepala pertanda Dudung telah dimaafkan.
“Teman-teman, Dudung benar-benar tidak sengaja. Jangan di desak lagi ya. Kalian juga harus meminta maaf sama Dudung” jelas Amir.
“Maafkan kami semua ya Dudung, kamu hanya ingin kamu jujur” ucap teman lainnya.
“Iya teman, aku tidak bohong kok. aku tidak bermaksud menyakiti Amir tadi, dan aku bukan Dudung yang dulu lagi, yang suka usil sama teman-teman” jawab Dudung.
Dan akhirnya mereka pun saling berjabat tangan satu sama lain dan saling berpeluk erat meminta maaf, dan mereka pun bergegas pulang kerumah masing-masing karena hari telah petang.
10. Cerita Dongeng : Putri Duyung
Ada seorang raja lautan yang perkasa, dia bernama raja Triton. Sang raja mempunyai putri bernama Ariel. Ariel adalah putri duyung yang sangat cantik jelita. Mereka tinggal di bawah dunia bawah laut yang dalam, pada suatu saat Ariel ingin sekali melihat ke permukaan air, ia sangat penasaran tentang dunia manusia di permukaan laut. Anak seusia dia memang selalu ingin tahu apa saja. Raja Triton sering menasehati Ariel agar tidak bermain di permukaan laut, namun Ariel tetap saja bandel dan tidak mematuhi perintah sang ayah.
“Nak, ayah meminta sama kamu, jangan sekali-sekali naik ke permukaan laut” pinta ayah.
“Sebenarnya ada apa ayah?, kenapa aku tidak boleh naik ke permukaan laut?” tanya Ariel.
“Karena di permuakaan laut ada daratan, dan di situlah tempat tinggal manusia” jawab sang ayah.
“Manusia itu siapa ayah? dan bentuknya seperti apa?” tanya kembali Ariel penasaran.
“Manusia itu sebenarnya mirip seperti kita, namun kebanyakan manusia itu mempunyai sifat jahat dan tamak. Tapi ada juga yang baik hati” jelas ayah.
“Ariel jadi makin penasaran, ayah. kapan-kapan Ariel akan naik ke permukaan untuk melihat manusia” ucap Ariel.
“Jangan nak, Ayah tidak ingin kamu dicelakai oleh mereka” nasehat ayah.
“Ariel tidak takut ayah, siapa yang berani mencelakakan putri dewa laut?” jawab Ariel.
Pada suatu saat, Ariel nekat pergi ke permukaan laut, ia melihat sebuah kapal besar yang dipenuhi pelaut, mereka menari-nari dan bernyanyi. Ariel terus memperhatikan kapal itu, dan pandangan tertuju kepada seorang pria yang gagah, teman-teman pelaut memanggilnya Pangeran Eric.
“Ayo pangeran Aric, kita bersenang-senang” ajak salah satu pelaut.
“Tidak, terima kasih. Kalian saja yang bersenang-senang, aku ingin merenung sejenak disini” jawab pangeran Eric.
Ariel terus menatap pangeran Aric dengan seksama. Ia sangat kagum melihat ketampanan pangeran Eric, seperinya Ariel mulai jatuh cinta kepada pangeran Eric.
“Aku baru pertama kali melihat manusia, dan aku melihat seorang yang sangat tampan dan gagah” guman Ariel.
Tiba-tiba mendung mulai datang, hujan sangat lebat dan badai besar melanda, kapal besar yang di tumpangi pangeran eric itu terombang-ambing di lautan. Para pelaut kebingungan, dan pangeran Aric terpental jatuh ke laut.
“Oh tidak, dia jatuh ke laut, aku harus menyelamatkannya sekarang” ucap Ariel.
Ariel berenang dan mencari pangeran Eric yang tenggelam, ia berhasil menemukannya dan membawanya ke daratan. Pangeran Eric pingsan, Ariel terus mencoba menyadarkannya. Dengan perasaan jatuh cinta, Ariel menyanyikan sebuah lagu sambil mengusap wajah pangeran Eric, Tak lama kemudian anak buah pangeran Eric datang dan Ariel pun segera pergi karena ia tak ingin manusia lainnya tahu.
“Aku harus pergi, semoga kita bertemu lagi pangeran” ucap Ariel lau berenang kembali ke laut.
Beberapa minggu kemudian, Ariel sering melamun, membayangkan pertemuan pertema dengan pangeran Eric. Ia ingin bertemu lagi dengan sang pangeran. Dan tak lama kemudian, raja Triton datang.
“Semenjak kamu pergi ke permukaan laut, kamu sering melamun, apakah ada manusia yang menyihirmu?” tanya ayah.
“Aku tidak terkena sihir, ayah. Waktu di permukaan laut, aku melihat seorang pemuda yang sangat tampan” jawab Ariel.
“Kamu jatuh cinta pada pemuda itu?” desak ayah.
“Baru pertama kali aku merasakan perasaan ini, ayah. Tolong Ariel ayah” pinta Ariel.
Raja Triton tak tega melihat apa yang terjadi dengan Ariel, lalu dia mengambil Pusaka Mutiara Dewa. Pusaka itu hanya ada sedikit, raja memberikannya kepada Ariel.
“Bila kau makan satu mutiara ini, kau akan berubah menjadi manusia selama beberapa tahun” kata ayah.
“Terima kasih ayah, bolehkah aku mencari pangeran Eric dan menikah dengannya?” tanya Ariel.
“Boleh anakku, jaga dirimu baik-baik di dunia manusia” jawab ayah sambil memeluk Ariel putrinya.
Hati Ariel sangat bahagia, ia segera naik ke permukaan laut untuk mencari pangeran Eric. Di daratan ketika Ariel menyelamatkan pangeran Eric, disitulah akhirnya mereka bertemu. Sang pangeran mengucapkan terima kasih karena sudah diselamatkan waktu itu. Dan setelah menelan mutiara itu, Ariel menjadi manusia. Kemudian mereka menikah dan hidup bahagia di dunia manusia.
Demikian beberapa contoh dongeng anak sebelum tidur. Semoga bermanfaat.
Keyword: Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur
Originally posted 2020-04-10 08:20:48.