Dalam belajar bahasa termasuk bahasa Indonesia banyak hal yang harus dipelajari salah satunya adalah mempelajari ungkapan atau idiom.
Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Jadi secara sederhana ungkapan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai gabungan kata yang membentuk makna baru.
Dengan kata lain ungkapan atau idiom mengandung makna kiasan. Oleh karenanya ungkapan tidak bisa dimaknai secara harfiah dan memang maknanya sudah terlepas dari kata dasar yang membentuknya.
Contoh Ungkapan Bahasa Indonesia
Untuk itu agar lebih di bawah ini terdapat contoh ungkapan bahasa Indonesia beserta dengan contoh kalimatnya:
• Besar Kepala/tinggi hati : sombong
Andi menjadi besar kepala setelah ia juara kelas
• Rendah hati : tidak sombong
Meskipun janda itu kaya raya tetapi Ia tetap rendah hati
• Panjang tangan : suka mencuri
Teman sebangkuku panjang tangan, ia suka mengambil makananku tanpa sepengetahuanku
• Naik pitam : marah
Pemuda itu naik pitam setelah mendengar pacarnya dianiaya oleh temannya
• Kepala dingin : tenang
Hendaknya semua permasalahan diselesaikan dengan kepala dingin
• Lapang dada : sabar
Kita harus belajar berlapang dada atas semua musibah yang terjadi
• Angkat tangan : menyerah
Ibu Sur sudah angkat tangan dalam mendidik putra sulungnya
• Angkat kaki : pergi
Maria angkat kaki dari rumahnya sejak ayahnya menikah lagi
• Gulung tikar : bangkrut
Perusahaan besar itu pada akhirnya gulung tikar juga
• Meja hijau : pengadilan
Permasalahan keluarga Sinta telah dibawa ke meja hijau
• Jago merah : api kebakaran
Toko tua itu dilahap jago merah pada bulan juni yang lalu
• Bunga tidur : mimpi
Septi menganggap mimpinya adalah bunga tidur sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan
• Bunga desa : gadis yang menjadi primadona
Pramesti menjadi bunga desa dan digilai oleh banyak pemuda
• Kutu buku : suka membaca
Sejak kanak-kanak Dendi adalah seorang kutu buku
• Tangan kanan : orang kepercayaan
Polisi menangkap tangan kanan gembong narkoba di Surabaya
• Makan asam garam : kesenangan dan kesusahan
Orangtua adalah orang yang sudah banyak makan asin garam
• Semata wayang : anak satu-satunya
Vianza adalah anak semata wayang yang dimiliki oleh orang tuanya
• Muka tebal : tidak punya malu
Meskipun sudah berkali-kali ditegur ia tetap bermuka tebal
• Kambing hitam : sasaran kesalahan/tumbal
Para penguasa itu menjadikannyak ambing hitam atas peristiwa pembantaian yang terjadi bertahun-tahun lalu
• Kecil hati : hilang keberanian
Doni sudah berkecil hati terlebih dahulu sebelum dia memulai perjuangannya
• Bogem mentah : pukulan dengan kepalan tangan
Ia pantas mendapatkan bogem mentah dari orang-orang yang ditindasnya
• Berbunga-bunga : senang
Hatinya berbunga-bunga setelah kekasihnya melamarnya di menara eifel kemarin
• Aral melintang : hambatan atau halangan
Dia tetap tidak menyerah walaupun banyak aral melintang
• Banting tulang: kerja keras
Selama bertahun-tahun ayah Mahardika membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya
• Bengkok hati : senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang
Nampaknya rika sudah bengkok hati dan tidak memiliki rasa iba
• Berbadan dua : hamil
Sejak pulang dari luar negeri Diana sudah berbadan dua dan membuat keluarganya malu
Selain contoh di atas masih banyak contoh ungkapan bahasa Indonesia yang sering digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Daftar Contoh Ungkapan Bahasa Indonesia Berdasarkan Abjad
A
Akal bulus: Tipu muslihat yang licik
Ambang pintu: saat mendekatnya sebuah peristiwa
Adu mulut: bertengkar
Anak bawang: pemain yang tidak masuk hitungan
Anak buah: bawahan seorang pemimpin
Anak emas: anak kesayangan
Angkat topi: menaruh hormat atau kagum
B
Banting tulang: kerja keras
Banyak mulut: cerewet
Bau kencur: masih belum banyak pengalaman
Benang kusut: perkara yang sulit untuk diselesaikan
Benang merah: sesuatu yang saling berhubungan hingga menjadi kesatuan (kesimpulan)
Berat hati: tidak tega/tidak rela
Berat sebelah: tidak adil
Berbadan dua: hamil
Bersilat lidah: berbohong
Besar mulut: suka membual
Biang keladi: penyebab masalah
Bintang kelas: orang paling pintar di kelas
Buah bibir: bahan pembicaraan
C
Campur tangan: ikut dalam urusan orang lain
Cari muka: mencari perhatian/pujian
Cuci mata: bersenang-senang dengan melihat sesuatu yang indah
D
Darah biru: bangsawan
Darah daging: anak kandung
Darah dingin: tidak memiliki belas kasihan
Demam panggung: gugup
Diujung tanduk: keadaan yang membahayakan/mengkhawatirkan
E
Emas biru: semen
Empat mata: berdua saja
G
Gaji buta: menerima gaji dengan sedikit bekerja
Gantung raket: pensiun dari bulutangkis
Gigit jari: kecewa
H
Hampa tangan: tidak berhasil/gagal
Hidung belang: laki-laki yang suka mempermainkan perempuan
Hotel prodeo: penjara
Hukum rimba: hukum yang tidak adil (yang kuat berkuasa)
J & K
Jago kandang: orang yang berani hanya di lingkungannya sendiri
Kabar angin: berita yang belum jelas kebenarannya
Kaki tangan: anak buah
Kambing hitam: sasaran kesalahan
Kebakaran jenggot: panik
Kelinci percobaan: orang yang dijadikan bahan percobaan
Kepala udang: bodoh atau tolol
Keras kepala: tidak mau dinasehati orang lain
Kuda hitam: peserta yang dijagokan untuk menang
L
Langkah seribu: lari cepat karena takut
Lapangan hijau: lapangan sepak bola
Lempar batu sembunyi tangan: melakukan perbuatan buruk kemudian pura-pura tidak mengetahui
Lepas tangan: tidak bertanggung jawab
Lintah darat: rentenir (orang yang suka meminjamkan uang dengan bunga tinggi)
M
Macan ompong: penguasa tanpa kekuatan
Makan hati: sakit hati karena perbuatan orang lain
Muka dua: pengkhianat
Murah hati: suka memberi
Mulut manis: tutur kata yang menarik hati
Naik daun: karir yang sedang melonjak/populer/tenar
O
Omong kosong: bualan
Otak encer: pintar
Otak miring: agak gila
P
Pangku tangan: tidak berbuat apa-apa
Panjang akal: banyak akal (pandai dalam berpikir)
Patah arang: patah semangat
Pecah telur: angka/penjualan pertama
Patah hat:i kecewa
R
Ringan kaki: suka berkunjung
Ringan kepala: mudah mengerti atau menangkap pelajaran
Ringan tangan: suka menolong (+), suka memukul (-)
S
Sahabat pena: teman tapi hanya berkomunikasi lewat surat/tidak pernah bertatap muka
Saksi bisu: saksi berupa benda mati
Salam tempel: salam disertai uang
Sebatang kara: tidak mmiliki sanak saudara
Sebelah mata: meremehkan
Setengah hat:i segan-segan /enggan
Suara emas: suara merdu
Suara hati: kata hati
T
Tahan banting: tidak mudah menyerah
Tertangkap basah: terpergoki
Tulang punggung: orang yang menjadi tumpuan
Tulang rusuk: pasangan hidup
Tutp mata: acuh
Tutup mulut: diam
Tutup usia: meninggal dunia
U
Uang panas: uang yang tidak diperoleh dengan sah
Unjuk gigi: pamer
Isapan jempol: kabar yang tidak benar
Demikian contoh-contoh ungkapan bahasa Indonesia yang populer digunakan. Sebenarnya masih banyak contoh yang tidak tertulis pada artikel ini, tetapi justru hal ini membuat kita untuk belajar terus menerus.
Semoga dapat menambah wawasan kita tentang kebahasaan. Sehingga nantinya kita tidak salah paham atau salah mengartikan suatu kata, karena jika salah memaknai bisa saja timbul hal-hal yang tidak diinginkan, seperti timbulnya perselisihan, ataupun yang lainnya. Jadi sekali lagi semoga bermanfaat.
Keyword: Contoh Ungkapan Bahasa Indonesia
Originally posted 2019-11-20 06:50:10.