Cerita pendek pengalaman pribadi- Cerita pendek seringkali meninggalkan kesan yang lebih panjang. Pengalaman pribadi sebagai sumber cerita kemudian menguatkannya. Keduanya saling melengkapi. Jadilah perpaduan yang komplit.
Pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas mengenai cerita pendek. Lebih lengkapnya cerita pendek pengalaman pribadi.
Penulis menyusun sekian cerita berdasarkan pengalaman pribadi tervavorit. Sebagaimana kita tahu, cerita pendek seringkali berangkat dari pengalaman pribadi dan inspirasi lain yang menyertainya. Cerita pendek yang berasal dari pengalaman peibadi seringkali lebih menjiwai dan mudah dalam menuliskannya.
Cerita pendek adalah karya tulis yang memiliki alur, penokohan, latar, dan tema tertentu dalam penulisannya yang tidak terlalu panjang.
Cerita pendek ada begitu banyak yang bisa kita jumpai di berbagai sumber-sumber yang tersedia. Indonesia juga memiliki banyak sekali penulis cerita pendek yang membuatkaryanya dari tema yang begitu beragam. Seperti tema sosial, lingkungan, dan tema-tema yang lainnya.
Pengalaman pribadi yang dialami setiap orang sangat mungkin berbeda-beda. Pengalaman berbeda-beda itu bisa menjadi satu inspirasi atau pembelajaran untuk yang lain.
pengalaman pribadi yang dialami bisa menunjukkan peristiwa atau pencapaian tertentu yang memiliki makna dibaliknya.
Oleh karena itu, cerita pribadi yang dikemas dalam cerita pendek bisa menjadi suatu penceritaan yang dekat dengan kenyataan yang terjadi.
Berikut ini penulis menyusun beberapa contoh cerita pendek pengalaman pribadi favorit. Harapannya contoh cerita pendek ini bisa menjadi referensi atau contoh yang bisa pembaca gunakan berdasarkan keinginannya.
Cerita pendek pengalaman pribadi ini nantinya juga bisa menjadi satu gambaran jika pembaca ingin menuliskan cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadinya sendiri. selengkapnya adalah sebagai berikut:
Contoh Cerita Pendek Pengalaman Pribadi Favorit
Penulis akan membagi contoh cerita pendek pengalaman pribadinya berdasarkan beberapa tema atau topik tertentu. Cerita-cerita tersebut bisa merupakan kisah cinta, pengalaman, perjalanan, dan lain sebagainya. contoh-contohnya adalah di bawah ini.
Pandangan Pertama
Pertama sekali cinta itu memang benar-benar menakjubkan. Aku rasakannya. Saat pandangan pertama. Mata perempuan itu mampu membuat kedamaian tersendiri di dalam hatiku.
Aku mengajaknya berkenalan. Namanya indah sekali. Suaranya. Sampai raut wajahnya dari dekat. Aku langsung saja jatuh cinta. Cinta yang berbeda sari yang pernah kurasakan sebelumnya.
Dinding-dinding kampus dan pepohonan yang mengitari seakan menjadi saksi bisu. Pandangan pertama itu mampu membuatku susah tidur di malam-malam berikutnya. Aku ingin sekali menjadi kekasihnya. Menjadi pendamping hidupnya. Menjadi seseorang yang pantas untuk bersanding dan membahagiakannya.
Hari-hariku seketika berubah. Aku sering sekali mencari waktu untuk bisa berlama-lama dengannya. Bersama dia, suasana langit yang mendung atau panas selalu menjadi cuaca yang membahagiakan perasaanku.
Begitu terus. Selalu penuh kebahagiaan dan kegalauan yang terjadi dalam satu waktu. Semua bermula sejak pandangan pertama itu.
Di Puncak Gunung, Menjadi Manusia
Kami berlima menaiki gunung tertinggi itu sejak pukul Empat Sore. Suasana di pos keberangkatan sudah menggigilkan kami.
terjal jalan setapak yang menjulang kami lalui dengan perjuangan yang begitu berat. tak jarang setelah beberapa langkah kami harus beristirahat sejenak. Jalanannya begitu terjal dan beberapa batrang yang kita bawa juga berat sekali.
Temanku mengatakan kalau tubuhnya terasa dingin dan kepalanya pusing. Padahal kami baru saja berjalan belum sampai di pos satu.
Segera saja kami mencari obat yang saat itu juga bisa untuk digunakan. Langsung saja obat makan dan cair yang diperuntukkan untuk kepala pusing dan kedinginan dilahap langsung olehnya.
Kami beristirahat di bawah rimbun pohon pinus menjulang itu sekitar satu jam. Tubuhnya kemudian merasa sedikit baikan. Kami melanjutkan perjalanan.
Hari mulai gelap. Kami menyalakan senter masing-masing. Kabut juga sudah mulai menebal yang semakin membuat beratnya perjalanan kita. Kami berusaha menjaga jarak agar tetap dekat dan tidak berjauhan. Begitu terus. Sampai kami melewati pos-pos yang menjadi penanda perjalanan menuju puncak sudah semakin dekat.
Tepat pukul Empat pagi. Ketika hari hampir shubuh. Kita sudah melihat bahwa puncak sudah cukup terlihat. Kami semakin bersemangat.
Badan kami memang sudah mulai melemas. Begitu juga rasa pegal di sekujur tubuh kami. belum lagi perasaan mengingat susah dan terjalnya perjalanan selama kurang lebih dua belas jam sejak dari keberangkatan.
Kami tiba di puncak saat matahari mulai cukup terlihat meganya di kejauhan. Artinya kita cukup tepat waktu. Sebentar lagi kita akan menyaksikan salah satu peristiwa terbaik di muka bumi ini. peristiwa itu adalah menyaksikan matahari terbit dari puncak gunung.
Kami semua terpana bercampur perasaan haru. Cahaya kuning, jingga, dan kegelapan yang mulai memudar memberikan suasana yang begitu magis.
Kabut yang menebal dan awan yang membumbung terlihat menggelombang di bawah cahaya itu. indah sekali. Benar-benar indah dari apa yang pernah kami saksikan sebelumnnya.
Di puncak gunung ini, perasaan sebagai manusia sami rasakan dengan begitu khidmat. Kami begitu kecil di hadapan kuasa alam. Kuasa ciptaan tuhan. Kita memang harus senantiasa menjaga dan melestarikannya. Memaknai besar perasaan ini. perasaan menjadi manusia.
Si Kecil Yang Tetap Bersinar Harapannya
Namanya Tina. Usianya masih belia. Ia duduk di bangku kelas Tiga sekolah dasar. Ia termasuk yang selamat saat peristiwa naas itu terjadi. Tepatnya Lima hari yang lalu. Longsor telah menyapu bersih desanya.
Ia termasuk yang selalu terlihat ceria diantara teman-temannya yang lain. namun tak jarang ia juga begitu terlihat murung. Sesekali dalam kemurungan dan kesendiriannya itu air matanya terlihat beberapa kali menetes.
Aku dan tim relawan bencana tiba sejak dua hari yang lalu. Kami memang tim yang ditugaskan untuk menjadi relawan yang merespon anak-anak. mengajaknya bermain dan belajar bersama.
Semacam memberi semangat dan motivasi di tengah situasi bencana ini. sesekali di luar jadual rutin harian dari pagi ke siang, kami masih bercanda dan bercerita bersama anak-anak itu. beberapa kemudian kami mulai ingat dan akrab nama-namanya.
Tina menceritakan ibunya meninggal dalam peristiwa bencana itu. ayahnya dan dirinya selamat karena di petang maghrib itu mereka berdua sedang di luar sedangkan ibunya berdiam di rumah.
Matanya berkaca-kaca menceritakan itu. aku lalu mencoba menghiburnya. Ia tertawa kembali. Keceriaannya memang begitu menyenangkan.
Saat aku menanyakan apa cita-citanya, ia menjawab dengan yakin ingin menjadi koki. Lalu aku menanyakan alasannya. Ia menjawab karena ibunya pandai memasak dan ia ingin menjadi seperti ibunya.
Sambal dan sayur lodeh buatan ibu sungguh enak sekali, sayang sekali masnya belum pernah mencoba ya. Tina begitu santai dan mantap menceritakan itu. kali ini giliran mataku yang mulai berkaca-kaca.
Cerita Pendek Pengalaman Pribadi: Di Jalanan
Aku mencari temanku kesana-kemari. Aku belum menemukannya. Aku begitu khawatir. Aku khawatir kalau hal buruk terjadi padanya.
Aku dan temanku berangkat dari pukul Tujuh Pagi. Kami berangkat ke kota Surabaya dari Jombang untuk mendukung tim sepak bola tercinta. Kami menunggu kurang lebih setengah jam. Kami sudah biasa untuk ikut naik mobil truck terbuka dalam perjalanannya.
Kami sampai di Surabaya pukul Dua Siang. Kami langsung turun dan bersikap sebagaimana anak jalanan lainnya. kami langsung berjalan kaki menuju stadiun. Perjalanan kurang lebih 45 menit.
Kami berjalan sambil melihat-lihat di tong sampah kalau ada makanan layak yang bisa dimakan. Kami pun mendapatkannya.
Ada 3 bungkus nasi dan ayam goreng krispi yang sudah berkurang sedikit namun masih sangat layak untuk dimakan. Kami dengan cepat menghabiskannya.
Selepas itu kami meminta air putih dua gelas di warung yang dekat dengan tempat tersebut. kami semakin bersemangat melanjutkan perjalanan setalahnya.
Kami tiba di stadion sebelum babak pertama berakhir. Kami memasuki stadiun dengan gratis di pertandingan babak kedua.
Kami langsung saja berteriak dengan semarak untuk mendukung tim sepakbola tercinta kami. dan benar saja. Peluit tanda akhir pertandingan ditiup. Skor kemenangan akhir Empat Tiga. Tim sepak bola pilihan kami dengan gagah menjadi juaranya.
Petang mulai menggelap. Kami berusaha mencapai stasiun sebelum benar-benar terlalu malam. Di tengah perjalanan menuju stasiun.
Tepatnya di perempatan lampu merah yang cukup sepi, tiba-tiba keramaian mendatangi kami. suasana terjadi begitu cepat. Ada dua kubu genk yang saling bertikai. Kami juga akhirnya terlibat di dalamnya.
Bak bik Buk, Bag Big Bugg. Adu pukul dan tendangan kemudian menjadi pengejaran yang terpecah belah dan bergantian. Aku terpisah dengan temanku. Sepertinya ia ikut lari dari kerumunan yang bergerak ke barat.
Nomer Hp-nya tidak bisa aku hubungi. Aku mencoba mengikuti jejak pelarian sebelumnya. Sial. Aku tidak menemukannya. Hampir dua jam aku mencari kesana-kemari.
Tanda-tanda keberadaannya masih belum aku lihat. Aku cukup lelah. Aku beristirahat sejenak di halaman mushola. Aku benar-benar dibuat bingung dan khawatir.
Setelah lama terdiam, aku putuskan untuk berjalan kembali menuju stasiun. Bisa jadi ia mungkin juga menuju ke sana. Dan benar saja, dari kejauhan aku melihat ia bersandar di tembok. Matanya lebam. Bajunya robek. Tapi ia terlihat tersenyum.
Aku pun mengikutinya. Kami lalu menyalakan rokok masing-masing. Menghela nafas sejenak sebelum cerita masing-masing mulai bergemuruh tiada henti.
Cerita Pendek Pengalaman Pribadi: Kematian Oslo dan Oscar
Kami benar-benar dibuat bersedih. Padahal belum genap tiga bulan kami bergembira dan berceria bersama. Keberadaan mereka berdua sudah seperti melengkapi apa yang belum terlengkapi sebelumnya.
Oslo dan Oscar keduanya berwajah lucu. Jalannya pelan. Dan cukup menyenagkan untuk melihatnya bermain sendiri. kami bahkan berharap bisa menjadi seperti keluarga bersama-sama. sayangnya, tangan takdir lebih kuasa dari apa yang pernah kami harapkan.
Kami berdua juga boleh dibilang rutin dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Mulai dari makan dan yang lain-lain. kami memang memiliki kesibukan lain.
jadi kami seringkali dibuat kepikiran pada oscar dan oslo apakah mereka sehat atau tidak, apakah makanannya sudah ia makan atau belum.
Kami beberapa hari memiliki agenda yang cukup sibuk sehingga oscar dan oslo kami titipkan ke tetangga. Kami ada kegiatan kesenian yang cukup menguras banya energi.
Namun di tengah padatnya jadual itu, kami juga sesekali mengingat Oscar dan Oslo. Sekembalinya kami dari kesibukan beberapa hari, kami masih mendapati Oscar dan Oslo terlihat sehat dan baik-baik saja. Keesokan harinya hal itu terjadi begitu cepat. Selamat Jalan Oscar dan Oslo. Kura-kura tercinta kami.
Originally posted 2020-05-15 13:36:09.