Dalam bahasa Indonesia menyuguhkan beragama kata, yang terkadang tidak tau makna atau arti yang sesungguhnya. Maka dari itu bahasa Indonesia memiliki Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimana bisa menjadi pegangan untuk menambah kosakata dalam berbahasa Indonesia.
Seperti makna proposisi, sebagian orang mungkin lupa atau tidak mengenali apa itu proposisi. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut apa itu proposisi.
Pengertian Proposisi
Proposisi menjadi bagian paling penting dalam membantu mengungkapkan suatu gagasan, serta membangun kalimat yang bermakna. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti rancangan usulan, atau ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar atau tidaknya.
Menurut ahli yakni Rahayu (2007:39), menyatakan bahwa proposisi adalah kalimat yang mengandung pernyataan tentang hubungan fakta-fakta yang dapat dinilai benar atau salah. Tidak hanya itu, fakta-fakta yang digunakan harus bisa menunjang kebenaran dari sebuah proposisi.
Ketika kalimat menghadirkan proposisi, tentu akan mempengaruhi bagaimana pemahaman dan komunikasi seseorang. Secara umum, proposisi memiliki fungsi sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada pembaca atau pendengar.
Lantas apa lawan kata dari proposisi?
Lawan kata atau antonim adalah hubungan mengenai makna atau semantik. Lain hal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Jika arti proposisi adalah sesuatu hal yang masih bisa diperdebatkan, atau pernyataan dengan membuktikan benar-salahnya.
Maka, lawan kata dari proposisi adalah sesuatu hal yang memiliki sifat atau pernyataan yang kuat, yang dengannya bisa menunjukan kepastian tanpa ragu. Hal demikian disebut juga dengan Konklusif, sebuah kesimpulan secara konsklusif merupakan hasil dari kegiatan analisis.
Jadi, tidak semata-mata hanya kesimpulan, tapi sudah melewati proses evaluasi terhadap argumentasi-argumentasi yang ada.
Dalam dunia penalaran, sebuah kesimpulan atau konklusif sangat memiliki peran penting. Bagaimana tidak dilatarbelakangi dengan data dan fakta yang ada serta kuat, maka peluang untuk diperdebatkan sangatlah kecil.
Semakin kecil fakta yang dikumpulkan maka semakin besar pula kesempatan untuk dikritik. Sebaliknya, jika fakta kuat maka hal demikian tidak terjadi.
Contoh Kalimat Proposisi dan Konklusif
Proposisi :
- Teknologi adalah kunci untuk memajukan dan mengembangkan suatu negara.
- Mengurangi nasi secara rutin dapat mengurangi berat badan, dan meningkatkan kualitas hidup.
- Penggunaan teknologi secara bijak adalah solusi untuk mengurangi dampak negatif dan perubahan iklim.
Konklusif :
- Berdasarkan data dan riset yang ada, bisa disimpulkan bahwa teknologi menjadi kunci untuk memajukan, berkontribusi, dan mengembangkan negara. Melalui fasilitas atau sistem yang ada di suatu negara.
- Berdasarkan bukti ilmiah, bisa disimpulkan bahwa mengurangi nasi sebagai karbohidrat secara rutin dapat membantu mengurangi berat badan, mencegah penyakit yang dihasilkan dari gula atau sumber karbohidrat.
- Melalui pemanfaatan teknologi secara bijaksana, bisa disimpulkan bahwa hal demikian bisa mengurangi dampak negatif yang ada dalam teknologi. Seperti yang diketahui bahwa teknologi menuai pro kontra dengan kehadirannya, akan tetapi hal demikian berbeda jika dihadapkan kepada pengguna bijak.
Bisa ditarik kesimpulan bahwa, proposisi merupakan argumentasi atau pernyataan yang diajukan. Sedangkan konklusif adalah sebuah kesimpulan yang didasarkan kepada argumentasi yang kuat dengan disertai bukti kuat.
Biasanya konklusif merupakan ringkasan atau intisari dari hasil akhir yang kuat dengan tujuan mendukung kalimat proposisi. Kehadiran konklusif, selain menggunakan fakta kuat dalam prosesnya harus disertai dengan logika yang konsisten.
Kekuatan fakta tanpa kekonsistensi logika akan menjadi pincang. Itulah beberapa penjelasan mengenai antonim dari proposisi, semoga bisa menambah informasi. Semoga bermanfaat !
Originally posted 2023-08-23 09:00:25.