Berikut adalah cerita atau kisah dari Nabi Musa AS. Semoga cerita super singkat ini dapat memberikan inspirasi bagi Kita semua.
Nabi Musa adalah keturunan nabi Ya’Qub AS yang mana lokasi kekuasaannya adalah di wilayah Mesir. Kemudian Nabi Musa mendapatkan tugas sebagai nabi untuk melakukan dakwah menyerukan untuk menyembah Allah kepada para bani israil yang ada di Mesir.
Kenapa Musa menyeru masyarakat mesir? Ya, karena pada waktu itu Mesir dipimpin oleh seorang raja sombong yang mengaku sebagai tuhan dan harus disembah oleh banyak pengikutnya.
Pada waktu itu mesir dipimpin oleh Firaun yang terkenal dengan tangan besinya. Dia adalah seorang diktator yang sangat bengis sekali bahkan dianggap tidak berperikemanusiaan yang juga rakus akan kekuasaan.
Pada awal kelahiran Musa, pada waktu ini firaun memunculkan sebuah perintah yang sangat kejam yakni untuk membunuh bayi-bayi laki-laki yang lahir.
Hal itu dilakukan setelah Fir’aun bermimpi yang oleh para dukun atau peramal mimpinya diartikan sebagai sinyal atau peringatan bahwa akan ada seorang bayi laki-laki yang lahir dan akan menggulingkan kekuasaannya.
Dengan tegas, langsung kemudian Firaun memerintahkan pada perajuritnya untuk membunuh tiap-tiap bayi laki-laki yang baru lahir khususnya yang merupakan keturunan bani israil.
Baca Juga:
Lalu setelah mendengar perintah tersebut, ibu dari Nabi Musa yang bernama Yukabad merasa gelisah dan khawatir jika musa menjadi target yang akan dibunuh itu.
Lalu,. Diapun mendapatkan mimpi untuk kemudian menghanyutkan anak-nya (Musa) yang baru berumur 3 bulan waktu itu ke sungai nil.
Lalu dengan sangat terpaksa dan tidak tega, diapun melakukan hal iyu karena dia yakin bahwa yang memerintahkan untuk menghanyutkan bayi itu adalah Allah SWT. Lalu, itunya musa juga memerintahkan kakak musa untuk mengikuti arah bayi itu di terbawa arus.
Kemudian ternyata keranjang bayi yang di hanyutkan itu tersangkut akar pohon dibelakang rumah Firaun. lalu, ada seorang putri dari Firaun yang sedang berada di belakang rumahnya itu yang kemudian menemukan keranjang bayi tersebut.
Putri tersebut memiliki penyakit belang dan setelah menyentuh bayi Musa, dia kemudian langsung sembuh. Dengan bahagia, putri tersebut kemudian membawa musa ke ibunya bernama Asiah. Lalu, Asiah menceritakan dan membawa bayi tersebut kepada suaminya yakni Firaun.
Setelah diceritakan kepada Fir’aun, fir’aun pun kemudian marah dan berencana untuk membunuh bayi tersebut. Akan tetapi Asiah bersikeras agar bayi itu tidak dibunuh dan dia ingin untuk memelihara bayi tersebut.
Akhirnya Firaun-pun luluh dan akhirnya membolehkan dirinya mengadopsi Musa apalagi memang mereka belum juga dikaruniai putra sejak mereka menikah selama ini.
Meski dia dididik di lingkungan istana, Musa merasa kalau dia adalah berasal dari kalangan bani israil yang tertindas. Maka dari itu melihat banyak kaumnya yang tertindas, lalu kemudian di berencana untuk membelanya.
Niat itu diketahui oleh prajurit firaun dan kemudian melaporkannya, lalu kemudian Musa dikejar dan menyebrangi laut merah dengan dibelah oleh mujizatnya. Setelah sampai di ujung, kemudian akhirnya mereka dan firaun terjebak di laut dan meninggal.
Baca Juga:
Originally posted 2019-10-20 02:45:56.